Bisnis.com, JAKARTA -- Qatar menyangkal pesawat militernya mencegat pesawat sipil dari Uni Emirat Arab (UEA) pada Minggu (22/4/2018).
Pemerintah Qatar balik menyatakan bahwa justru pesawat militer UEA lah yang memasuki wilayah udaranya tanpa izin pada waktu tersebut.
Reuters melansir Senin (23/4), UEA mengatakan pesawat berpenumpang 86 orang yang menuju Bahrain didekati oleh militer Qatar. Pilot pesawat terpaksa melakukan manuver khusus untuk menghindari tabrakan.
Sementara itu, Pemerintah Qatar mengklaim pesawat militernya sedang melakukan penerbangan rutin ketika pesawat militer UEA memasuki wilayah udaranya tanpa izin di area yang sama dengan lokasi masuknya pesawat komersial tersebut.
"UEA telah melakukan manipulasi fakta untuk mengompori dan memelintir fakta yang disampaikan ke dunia internasional. Pernyataan terakhir [mereka] adalah bukti," demikian disampaikan Pemerintah Qatar.
Kedua negara sudah beberapa kali saling tuduh mengenai insiden di udara sejak UEA dan negara-negara Arab lainnya menjatuhkan sanksi dagang, sanksi diplomatik, dan sanksi perjalanan kepada Qatar pada Juni 2017.
UEA, Arab Saudi, Bahrain, dan Mesir menuduh Qatar sebagai pendukung Iran dan ISIS. Hal ini disangkal oleh Doha dan balik menilai negara-negara tersebut ingin mempengaruhi kebijakan luar negeri mereka.