Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

HNA Kurangi Kepemilikan Saham di Deutsche Bank, Ini Alasannya

HNA Group Co., salah satu pemegang saham terbesar di Deutsche Bank AG akan mengurangi jumlah kepemilikan sahamnya. Hal itu dilakukan karena HNA ingin mengalokasikan sekitar US$16 miliar untuk menyelesaikan masalah keuangannya di China.
Kantor Deutsche Bank di London/Reuters-Luke MacGregor
Kantor Deutsche Bank di London/Reuters-Luke MacGregor

Kabar24.com, JAKARTA – HNA Group Co., salah satu pemegang saham terbesar di Deutsche Bank AG akan mengurangi jumlah kepemilikan sahamnya. Hal itu dilakukan karena HNA ingin mengalokasikan sekitar US$16 miliar untuk menyelesaikan masalah keuangannya di China.

Berdasarkan dokumen filing yang diajukan pada akhir pekan lalu, HNA akan mengurangi sahamnya di Deutsche Bank menjadi 7,9% dari sebelumnya 8,8%. Hal ini dilakukan dengan membiarkan sejumlah aset derivatif kompleksnya menjadi kadaluwarsa.

HNA menambahkan, perusahaan mereka masih berkomitmen untuk menjadi investor mayoritas di Deutsche Bank. Namun, pernyataan yang sama pernah juga diumumkan pada Februari silam, ketika mereka menurunkan kepemilikannya sekitar 9,9%. Kala itu, HNA berjanji tidak akan melakukan pemotongan saham lagi di masa depan.

 “Keputusan ini dibuat di bawah kondisi pasar saat ini,” kata juru bicara HNA lewat pernyataan resminya, seperti dikutip Bloomberg, Senin (23/4/2018).

Adapun, sebagian besar bentuk saham HNA di perbankan Jerman itu berupa kontrak derivatif. Pengurangan kepemilikan ini akan memotong aset HNA sebesar 65,5 juta lembar saham Deutsche Bank yang dijadwalkan kadaluwarsa bertahap menjelang 20 Juli 2018.

Langkah ini diambil juga seiring dengan serangkaian berita negatif yang menyelimuti Deutsche Bank, yaitu mengenai perombakan manajerial dan kekeliruan transfer dana.

Saham Deutsche Bank pun telah anjlok 27% tahun ini kendati satu-satunya perusahaan yang berperforma buruk dalam Indeks Perbankan dan Layanan Keuangan Bloomberg adalah Banca Monte dei Paschi di Siena Spa, yang diselamatkan oleh Pemerintah Italia.

Namun, pergumulan di tingkat jejeran direksi Deutsche Bank telah memberikan sentimen negatif bagi perbankan. Kekeliruan Deutshce Bankdalam melakukan transfer sebesar 28 miliar euro (US$35 miliar) ke salah satu akun luarnya semakin menekan performa dari CEO Deutsche Bank John Cryan yang berjanji untuk meningkatkan pengendalian operasional perbankan tersebut.

Meskipun kekeliruan transfer itu segera diidentifikasi dan tidak menyebabkan kerugian finansial, menurut sumber yang tidak ingin disebutkan identitasnya, pencopotan Cryan akan tetap dilakukan.

Sementara itu, HNA yang terkenal telah menghabiskan sebesar US$40 miliar untuk akuisisi di enam benua memang tengah menarik kembali saham-sahamnya. Baru-baru ini, HNA juga mengurangi sahamnya dari Hilton Worldwide Holdings Inc. Aksi tersebut merupakan penarikan terbesar dan menjadikan perusahaan asal China itu menjual lebih dari US$12 miliar asetnya tahun ini.

Sebelumnya, HNA telah mengumumkan kepada para krediturnya bahwa mereka berencana mengurangi sekitar US$16 miliar dari total asetnya dalam paruh pertama tahun ini.

Pasalnya, HNA tidak mendapatkan laba yang cukup untuk membayar bunga mereka dan utang jangka pendek juga telah menumpuk hingga lebih dari 185 miliar yuan (US$29 miliar) pada paruh pertama 2017 dan persediaan tunai mereka semakin menipis.

HNA juga telah menangguhkan penawaran sahamnya untuk perusahaan penanganan pesawat terbang, Swissport Group, selang dua minggu setelah melakukan hal yang sama untuk katering maskapai penerbangan asal Swiss, Gategroup Holding AG.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Dwi Nicken Tari
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper