Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

PPP Hapus Stigma Komunis Jokowi, Itu Kerjaan Tabloid Obor Rakyat

Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, akrab disapa Rommy, meminta kader partainya membersihkan stigma komunis yang disematkan kepada Joko Widodo atau Jokowi, calon yang didukung partai itu pada Pemilihan Presiden 2019.
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PPP M.Romahurmuziy./Bisnis
Presiden Joko Widodo (Jokowi) dan Ketua Umum PPP M.Romahurmuziy./Bisnis

Bisnis.com, JAKARTA -  Ketua Umum PPP M Romahurmuziy, akrab disapa Rommy, meminta kader partainya membersihkan stigma komunis yang disematkan kepada Joko Widodo atau Jokowi, calon yang didukung partai itu pada Pemilihan Presiden 2019.

Menurut Rommy, penjelasan  Jokowi tidak terkait dengan komunis penting karena masih banyak masyarakat yang salah paham akibat propaganda pada Pemilihan Presiden 2014, termasuk kader dan simpatisan PPP sendiri.

"Seluruh kader harus ikut menjelaskan dan menetralisir bahwa isu komunis itu buatan, mulai dan hanya untuk kepentingan Pilpres 2014 serta disebarkan masif pertama kali oleh Tabloid Obor Rakyat yang disebar ke pondok-pondok pesantren dan masjid seluruh Indonesia," kata Rommy dalam pernyataan tertulis di Jakarta, Selasa (17/4/2018).

Bukti hoaks dan palsunya Obor Rakyat, kata Rommy, pemimpin redaksi dan redaktur pelaksananya sudah divonis penjara pada 22 November 2016.

"Saat Gerindra, PKS, dan PAN bersama PDIP mengusung Jokowi sebagai Wali Kota Solo 2010 juga tidak pernah ada isu PKI," katanya.

PPP sendiri, lanjut Rommy, selama ini belum pernah menjadi partai pengusung atau pendukung Jokowi, baik pada pemilihan wali kota Solo pada 2005 dan 2010, Pilgub DKI 2012, maupun Pilpres 2014.

Menurut Rommy, keputusan PPP mendukung Jokowi pada Pilpres 2019 didasarkan pertimbangan yang rasional melihat kepemimpinan Jokowi selama menjabat presiden.

"Dukungan PPP ke Jokowi 2019 murni karena pribadinya yang bersahaja, berangkat dari dan dekat dengan rakyat, kinerjanya nyata terukur dan jelas-jelas tidak ada hubungannya dengan komunis," katanya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper