Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Anggota PPP Khittah dan PAN Hijrah ke PBB

Sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) khittah dan politisi PAN berhijrah ke Partai Bulan Bintang (PBB), besutan Yusril Ihza Mahendra menjelang Pemilu Legislatif 2019
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kedua kanan) dicium oleh Ketua Mahkamah Partai M Yasin Ardhy (kedua kiri) usai sidang ajudikasi antara PBB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan Partai Bulan Bintang sah sebagai peserta Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay
Ketua Umum Partai Bulan Bintang (PBB) Yusril Ihza Mahendra (kedua kanan) dicium oleh Ketua Mahkamah Partai M Yasin Ardhy (kedua kiri) usai sidang ajudikasi antara PBB dengan Komisi Pemilihan Umum (KPU) di Gedung Bawaslu, Jakarta, Minggu (4/3). Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) memutuskan Partai Bulan Bintang sah sebagai peserta Pemilu 2019. ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay

Bisnis.com, JAKARTA -  Sejumlah politisi Partai Persatuan Pembangunan (PPP) khittah dan politisi PAN berhijrah ke Partai Bulan Bintang (PBB), besutan Yusril Ihza Mahendra menjelang Pemilu Legislatif 2019.

Sejumlah politisi PPP khittah yang hadir ke kantor DPP PBB, Pasar Minggu, Jakarta Selatan, Senin (16/4/2018), dan bergabung ke PBB, di antaranya, Waketum PPP kubu Romahurmuziy, Tamam Achda; mantan Sekretaris Majelis Pakar PPP Ahmad Yani; dan Anwar Sanusi. Sementara politisi senior PAN yang bergabung ke PBB, yakni Djoko Edi Abdurrahman.

Ahmad Yani mengatakan, kedatangannya dan politisi PPP khittah ke PBB tidak dalam konteks sakit hati atau marah atas kepemimpinan PPP Romahurmuziy atau pun kepemimpinan Djan Faridz.

"Kita melihat PPP khittah ini paradigmanya sama dengan PBB. PBB ini merupakan rumah besarnya umat Islam. Kami merasa cocok dengan PBB," kata mantan anggota Komisi III DPR ini.

Ia menegaskan, pihaknya yang resmi bergabung dengan PBB pun siap berjuang bersama kader PBB agar partai berlambang bulan bintang itu bisa memenangkan Pemilu 2019.

Politisi PPP yang bergabung ke PBB merupakan politisi PPP dari kubu Romi dan kubu Djan Faridz. Dijelaskan Yani, ada sekitar 30 mantan pengurus dan elite PPP yang hijrah pindah ke PBB.

"Persoalan islam dan kenegaraan yang diperjuangkan oleh Yusril, klop dengan PPP khittah. Kepentingan kami bukan kepentingan pragmatis. Begitu juga dengan ideologi dan pandangan politiknya dengan PBB," kata Yani.

Ia menambahkan, pihaknya dalam waktu dekat akan mengonsolidasikan dengan PPP khittah yang terstruktur hingga tingkat ranting agar bergabung dengan PBB.

"Dalam waktu dekat akan kita konsolidasikan," tuturnya.

Sementara itu, Yusril Ihza Mahendra menyambut baik bergabungnya politisi PPP khittah dan PAN ke PBB karena akan menambah energi baru.

"PBB merupakan rumah besarnya umat Islam, jadi terbuka bagi siapa saja yang beragama Islam. Kecuali, kelompok penista agama dan PKI tidak kita terima," katanya.

Menurut dia, banyak kader PPP yang memiliki pandangan yang sama dengan PBB, terkait persoalan Islam dan kebangsaan.

"Mereka pun support agar PBB menjadi partai yang besar," katanya.

Tak hanya Ahmad Yani dan Tamam Achda yang ingin bergabung dengan PPP, tetapi politisi PPP lainnya seperti Abraham Lunggana atau Haji Lulung sudah menghubunginya secara langsung.

Haji Lulung merupakan Ketua DPW PPP DKI yang juga Wakil Ketua DPRD DKI periode 2014-2019.

"Beliau-beliau ini sudah mengatakan mendeklarasikan PPP khittah. PBB akan menampung semua komponen umat Islam," ucap Yusril.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Newswire
Sumber : ANTARA

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper