Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Bila Prabowo ‘King Maker’, Anies atau Gatot Lawan Jokowi di Pilpres 2019?

Cukup menarik apa yang dikatakan politisi Partai Gerindra Desmond J. Mahesa bahwa bisa saja Prabowo Subianto tidak maju, tapi menjadi semacam king maker pada kontestasi politik Pilpres 2019.
Prabowo Subianto/Istimewa
Prabowo Subianto/Istimewa

Kabar24.com, JAKARTA - Cukup menarik apa yang dikatakan politisi Partai Gerindra Desmond J. Mahesa bahwa bisa saja Prabowo Subianto tidak maju, tapi menjadi semacam ‘king maker’ pada kontestasi politik Pilpres 2019.

Bahkan, mulai muncul nama mantan Panglima TNI Jenderal (Purn) Gatot Nurmantyo dan Gubenur DKI Jakarta Anies Baswedan yang dinilai cukup ‘menjual’ untuk menghadapi kubu Presiden Jokowi.

Tentu nama-nama tersebut akan menguat kalau pada akhirnya Prabowo memang tidak lagi maju di pilpres sebagaimana yang sudah dia lakukan pada dua pemilu sebelumnya.

Spekulasi tentang maju atau tidaknya Prabowo untuk menantang Jokowi di Pilpres 2019 memang terus merebak. Isu itu tidak saja muncul di tingkat elite politik, namun juga menjalar hingga ke tingkat pelosok negeri.

Keraguan itu wajar. Bisa saja karena argumen elektabilitas sang Ketua Umum Partai Gerindra yang tidak menggembirakan berdasarkan sejumlah survei, atau mungkin juga karena tidak mudah untuk melakukan ‘branding’ Prabowo sebagai satu-satunya tokoh oposisi.

Bila Prabowo ‘King Maker’, Anies atau Gatot Lawan Jokowi di Pilpres 2019?

Blunder

Di tengah penantian publik, Prabowo malah sempat blunder dengan menyatakan prediksinya Indonesia akan bubar pada 2030. Pernyataan menebar pesimisme itu tentu tidak membawa rasa simpati rakyat yang mayoritas butuh mimpi masa depan yang baik. Tak pelak isu itu langsung ‘digoreng’ pihak lawan melalui media sosial.

Keluguan Prabowo dalam berpolitik membuat elektabilitasnya cenderung stagnan, kalau tidak boleh disebut menurun. Potensi kekalahan inilah yang mengakibatkan kubu oposisi kesulitan mencari “investor” untuk biaya kampanye 2019.

Maklum, kalau hanya ada dua capres, tentu biaya kampanye akan cukup besar karena pilihannya benar-benar menggoda, ‘hidup atau mati’. Partai Gerindra pun ikut dipertaruhkan mengingat pemilihan presiden dan pemilihan legislatif serentak dilakukan.

Bila Prabowo ‘King Maker’, Anies atau Gatot Lawan Jokowi di Pilpres 2019?

Pendonor Kampanye

Pendonor kampanye tentu punya logika sendiri bahwa buat apa membantu capres yang berpotensi kalah. Begitu kira-kira yang ada dalam pikiran mereka yang punya uang karena dalam politik yang ada adalah kepentingan.

Kekalahan Prabowo saat menjadi cawapres bersama capres Megawati Soekarnoputri pada Pilpres 2004, disusul kekalahan saat jadi capres pada Pilpres 2014 bersama cawapres Hatta Rajasa cukup menguras tenaga dan dana.

Kekalahan Prabowo yang terakhir tentu menjadi salah satu acuan ketika mantan Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo (Jokowi) mampu mengalahkann ya.Padahal, saat itu Jokowi hanyalah seorang pendatang baru yang belum punya pengalaman dan ‘track record ‘memadai di tingkat elite politik.

Jokowi juga tak pernah jadi ketua umum partai, apalagi mendirikannya seperti Prabowo yang sudah malang melintang sejak di Partai Golkar hingga Gerindra.

Kini, Jokowi tentu punya segalanya meski harus berhati-hati dengan elektabilitas yang juga belum bisa menjadi jaminan. Akan tetapi, jika lawannya Prabowo, Jokowi sebagai petahanan tentu jauh lebih unggul kalau pemilu diadakan saat ini.

Bila Prabowo ‘King Maker’, Anies atau Gatot Lawan Jokowi di Pilpres 2019?

Sulit

Dipasangkan dengan siapapun, elektabilitas Prabowo diprediksi sulit terangkat. Sebab, capres menjadi acuan utama bagi rakyat untuk memilih. Cawapres hanya pendukung, sehingga jika elektabilitas capres lemah maka akan sulit bagi pasangan tersebut untuk memenangi Pilpres 2019.

Karena alasan itu pulalah, kabarnya Gatot keberatan menjadi cawapres Prabowo. Selain itu, ada juga isu resistensi PKS sebagi sekutu Gerindra yang sudah jauh-jauh hari menyodorkan sembilan nama kader utamanya.

Kalau memang demikian adanya, tidak salah pula kalau dalam awal tulisan ini Desmond mengatakan bahwa tidak tertutup kemungkinan Prabowo cukup menjadi king maker atau sebagai penentu di pilpres mendatang.

Bila Prabowo ‘King Maker’, Anies atau Gatot Lawan Jokowi di Pilpres 2019?

Hanya saja, Prabowo tentu harus jeli melihat siapa yang akan diusungnya sebagai utusan Gerindra untuk menghadapi kubu Jokowi. Di sisi lain dia harus berhitung dengan PKS yang sudah mengajukan banyak calon pemimpin.

Jika Prabowo legowo memberikan tiket partainya kepada salah satu di antara Anies dan Gatot, maka tentu pihak Jokowi juga harus berhitung mengingat politik punya logikanya sendiri.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper