Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

China: AS Jangan Picu Proteksionisme Global

China mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak membuka Kotak Pandora sekaligus memicu maraknya praktik proteksionisme di seluruh dunia.
Bendera AS dan China/newline
Bendera AS dan China/newline

Bisnis.com, JAKARTA – China mengingatkan Amerika Serikat (AS) untuk tidak membuka Kotak Pandora sekaligus memicu maraknya praktik proteksionisme di seluruh dunia.

Disebutkan bahwa produk AS kemungkinan besar akan menjadi target akibat memburuknya hubungan perdagangan kedua negara.

China akan menyasar bisnis AS dalam skala luas mulai dari produk pertanian, pesawat terbang, otomotif hingga produk semikonduktor. “Bahkan sektor jasa juga tidak akan luput dari sasaran China jika konflik perdagngan meluas,”  tulis laporan  China Daily dalam sebuah editorialnya sebagaimana dikutip Reuters, Kamis (29/3/2018).

Kebijakan Presiden Donald Trump mengenakan tarif impor hingga senilai US$60 miliar untuk produk China pekan lalu telah membuat negara itu marah. Pemerintah China berjanji akan membalas kebijakan itu dengan mengenakan tarif impor sekitar US$3 miliar.

Impor terbesar China dari AS adalah pesawat terbang dan suku cadangnya, kedelai hingga produk otomotif dengan total tarif sebesar US$40 miliar sebagaimana tercatat pada tahun lalu.

“Praktik merugikan oleh AS seperti membuka Kotak Pandora dan akan memicu reaksi yang akan menyebarkan virus proteksionisme di seluruh dunia,” ujar seorang juru bicara Kementerian Perdagangan China.

The Financial Times melaporkan bahwa China telah menawarkan akan membeli lebih banyak produk micro chip dari AS dan bergerak cepat untuk menyelesaikan aturan yang membolehkan perusahaan besar asing untuk menguasai saham mayoritas di perusahaan sekuritas negara itu.

Data kepabeanan China menunjukkan bahwa AS tercatat sebagai pengimpor produk semikonduktor dengan nilai US$2,6 miliar atau satu persen dari nilai total impor produk itu secara keseluruhan. Korea Selatan, Taiwan dan Jepang merupakan negara pengimpor terbesar atas produk tersebut.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Sutarno

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper