Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pertama Kali Setelah Ditembak Taliban, Malala Yousafzai Pulang ke Pakistan

Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai kembali ke negara asalnya Pakistan, untuk pertama kalinya sejak ditembak oleh militan Taliban.
Malala Yousafzai/mirror
Malala Yousafzai/mirror

Kabar24.com, JAKARTA – Peraih Nobel Perdamaian Malala Yousafzai kembali ke negara asalnya Pakistan, untuk pertama kalinya sejak ditembak oleh militan Taliban.

Sekitar enam tahun lalu, pada 2012, Malala ditembak di kepala oleh seorang pria bersenjata karena diketahui vokal dalam menyerukan hak-hak pendidikan untuk anak perempuan.

Aktivis hak asasi manusia yang saat ini berusia 20 tahun tersebut diperkirakan akan mengadakan pertemuan dengan Perdana Menteri Palestina Shahid Khaqan Abbasi.

Rincian perjalanan Malala pulang kembali ke negara kelahirannya tertutup rapat mempertimbangkan kondisi sensitivitas, menurut seorang pejabat, seperti dikutip BBC, Kamis (29/3/2018).

Video siaran televisi Pakistan menunjukkan Malala beserta kedua orang tuanya tiba di Bandara Internasional Benazir Bhutto Islamabad di bawah pengamanan yang ketat.

Menurut laporan media setempat, kunjungannya diperkirakan akan berlangsung selama empat hari. Masih belum jelas apakah dia akan mengunjungi kampung halaman keluarganya di Lembah Swat negara itu selama kunjungannya.

Di usia yang masih menginjak 11 tahun, Malala mulai menuliskan sebuah jurnal untuk BBC Urdu yang bercerita tentang kehidupannya di bawah pemerintahan Taliban.

Cerita tentang gadis kelahiran 12 Juli 1997 ini kemudian menyeruak dan menjadi perhatian dunia internasional, setelah dalam perjalanan ke sekolahnya saat berusia 15 tahun, ia diserang oleh anggota kelompok bersenjata Taliban.

Pemimpin kelompok Taliban kemudian menjelaskan bahwa sikap Malala yang ‘pro-barat’ serta ‘mempromosikan budaya barat di daerah Pashtun’ menjadi alasan penembakannya.

Meskipun berhasil selamat dari tembakan maut tersebut, Malala harus kehilangan sebagian dari tengkoraknya untuk mengurangi pembengkakan di otaknya.

Setelah menjalani perawatan darurat di sebuah rumah sakit militer di Pakistan, dia diterbangkan ke Inggris untuk memulihkan diri di Birmingham, tempat tinggalnya kemudian bersama keluarganya.

Setelah pulih, Malala terus aktif menyuarakan pendidikan dan hak-hak anak di seluruh dunia. Pada 2014, dia menjadi orang termuda yang pernah memenangkan Nobel Perdamaian.

Dia dan aktivis India, Kailash Satyarthi, bersama-sama menerima penghargaan itu atas upaya mereka untuk hak-hak anak. Mimpinya sendiri sedikit demi sedikit diraih. Tahun lalu, Malala berhasil menempuh pendidikan di Oxford University.

 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper