Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Eks Agen Rahasia Rusia Ternyata Terpapar Racun Saraf di Rumahnya

Racun saraf yang menyerang eks agen rahasia Rusia Sergei Skripal dan putrinya ternyata ditaruh di pintu depan rumah mereka.
Sergei Skripal berdiri di balik jeruji di ruang tahanan pengadilan Moskow, Agustus 2006./kyivpost.com-Press Service of Moscow District Millitary Court
Sergei Skripal berdiri di balik jeruji di ruang tahanan pengadilan Moskow, Agustus 2006./kyivpost.com-Press Service of Moscow District Millitary Court

Bisnis.com, JAKARTA -- Racun saraf yang menyerang eks agen rahasia Rusia Sergei Skripal dan putrinya ternyata ditaruh di pintu depan rumah mereka.

Reuters melansir Kamis (29/3/2018), pejabat anti terorisme Inggris Dean Haydon mengatakan pihaknya meyakini Skripal dan putrinya, Yulia, pertama kali terkena racun tersebut di pintu depan rumah.

"Para ahli telah mengidentifikasi adanya konsentrasi racun saraf tertinggi di pintu depan rumah mereka," ungkap Scotland Yard dalam pernyataan terpisah.

Skripal dan putrinya masih dalam kondisi kritis sejak ditemukan tak sadarkan diri di sebuah bangku dekat pusat perbelanjaan di Salisbury, Inggris pada Minggu (4/3). Seorang hakim Inggris menyatakan kemungkinan keduanya mengalami kerusakan otak permanen.

Ayah dan anak itu diketahui terpapar Novichok, racun saraf yang sangat kuat. Ini menjadi kasus pertama penggunaan racun saraf sejak Perang Dunia II.

Pemerintah Inggris meyakini Rusia berada di balik peristiwa itu. Sebagai bentuk protes, Inggris mengusir 23 diplomat Rusia dan menarik pulang duta besarnya di Moskow untuk sementara.

Langkah ini diikuti oleh sejumlah negara Uni Eropa (UE) dan aliansi Barat lainnya. Secara keseluruhan, tercatat 130 diplomat Rusia diusir dari negara-negara tersebut.

Adapun Pemerintah Rusia membantah terlibat dalam penyerangan tersebut. Moskow balik menuding London sebagai dalangnya untuk menciptakan sentimen anti Rusia.

Rusia juga telah balik mengusir 23 diplomat Inggris dari Moskow.

Pada 2004, Skripal ditahan badan intelijen Rusia karena dituding mengkhianati rekan-rekannya sesama agen Rusia ke badan intelijen Inggris. Namun, pada 2010 dia mendapat pengampunan dari Presiden Dmitry Medvedev sebagai bagian dari sebuah program pertukaran mata-mata.

Pertukaran mata-mata itu mencakup 10 agen Negeri Beruang Merah yang ditahan di AS. Pertukaran yang dilakukan di bandara di Wina, Austria itu merupakan yang terbesar sejak berakhirnya Perang Dingin pada 1991.

Sejak tinggal di Inggris, Skripal tidak lagi menjadi sorotan hingga akhirnya ditemukan tak sadar di Salisbury.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Penulis : Annisa Margrit
Editor : Annisa Margrit
Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper