Bisnis.com, JAKARTA - Sekretariat Nasional Jokowi kembali mendeklarasikan Gerakan Nasional Presiden Joko Widodo untuk kembali memimpin Indonesia ke dua kalinya.
Deklarasi kali ini digelar di Kabupaten Penukal Abab Lematang Ilir (PALI), Sumatra Selatan, bersamaan dengan pelantikan dan pengukuhan pengurus Seknas Jokowi se- Provinsi Sumatra Selatan.
Dalam siaran pers yang diterima Bisnis.com, Selasa (27/3/2018), acara deklarasi yang diikuti sekitar 800 orang itu berlangsung semarak. Selain pidato politik dari Ketua Umum Dewan Pimpinan Nasional Seknas Jokowi, Muhammad Yamin, acara juga dimeriahkan dengan berbagai atraksi budaya. Tokoh muda yang ditunjuk sebagai Ketua Seknas Jokowi Sumatra Selatan adalah Guruh Hermawan Rudianto dan Ketua Kabupaten Pali Afrizal Muslim.
Dalam pidato politiknya, Muhammad Yamin menegaskan :"Kita harus memperjuangkan Jokowi menjadi presiden untuk periode kedua. Hal ini untuk melanjutkan Nawacita dan mempercepat pembangunan yang telah dijalankan pemerintah saat ini."
Pernyataan itu langsung disambut gemuruh oleh massa yang hadir dengan yel-yel 'Jokowi Dua Periode' berkali-kali.
Yamin menambahkan, sosok Jokowi sebagai pemimpin sangatlah mumpuni. "Itu terlihat dari sikapnya yang sederhana, antikorupsi, mampu menyelesaikan masalah pembangunan, tidak ambisius, serta dicintai dan didukung rakyat," ujar putra daerah Sumsel itu.
Masyarakat Sumsel, menurut Yamin, sangat paham berterima kasih kepada Presiden Jokowi yang telah banyak membangun daerah Sumsel. “Karena itu, saya yakin masyarakat Bumi Sriwijaya akan setuju Jokowi melanjutkan [tugasnya sebagao] presiden untuk periode kedua,” ujar Yamin.
Sementara itu, Bupati PALI, Heri Amalindo, dalam sambutannya mengapresiasi dan mendukung gerakan nasional tersebut. “Dengan deklarasi gerakan ini mudah-mudahan membawa perubahan bagi masyarakat di PALI, juga di Sumatra Selatan umumnya,” kata Heri Amalindo.
Gerakan Nasional Jokowi 2 Periode telah dideklarasikan di Jakarta dan Banten. Selanjutnya, Seknas Jokowi akan menggaungkan gerakan ini di seluruh wilayah Indonesia, dan mengawal gerakan ini hingga hari H pemilihan presiden pada 17 April 2019.