Bisnis.com, SYDNEY -- Konferensi tingkat tinggi antara negara-negara ASEAN dan Australia atau ASEAN-Australia Special Summit 2018 digelar pertama kali di Australia.
Konferensi yang akan diselenggarakan pada 16-18 Maret 2018 ini akan dihadiri oleh para petinggi negara-negara ASEAN dan Perdana Menteri (PM) Australia Malcolm Turnbull.
Sumber Bisnis dari Kedutaan Besar (Kedubes) Australia menyebutkan, per hari ini, Kamis (15/3/2018), sembilan petinggi ASEAN sudah mengkonfirmasi hadir dalam helatan tersebut.
Salah satunya adalah Presiden Indonesia Joko Widodo. Pria yang akrab disapa Jokowi ini diagendakan hadir di Sydney pada Jumat (16/3).
Sementara itu, Presiden Filiphina Rodrigo Duterte tidak dapat menghadiri konferensi dan akan diwakili oleh salah satu menterinya. Pihak Kedubes tidak memerinci apa alasannya.
Kesepuluh petinggi ASEAN maupun wakilnya itu akan disambut oleh PM Turnbull. ASEAN-Australia Summit 2018 bakal membahas beberapa hal seperti ekonomi, penangkalan terorisme hingga kejahatan transnasional.
Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, ASEAN merupakan kelompok wilayah penting bagi Negeri Kangguru.
Pertama, ASEAN menempati urutan ketiga dalam pusaran perdagangan Australia, setelah China dan Uni Eropa (UE). Sebesar 15% dari total perdagangan Australia mengalir ke negara-negara ASEAN.
Kedua, pertumbuhan ekonomi negara-negara di ASEAN mencatatkan prestasi positif. Terlebih lagi capaian PDB yang diklaim meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir.
Data Asia Link Business menyebutkan total ekspor negara ASEAN pada 2016 mencapai US$1,15 triliun. Sementara itu, nilai impor di tahun yang sama sebesar US$1,09 triliun.
Ketiga, ASEAN mampu membuktikan anggota negaranya solid tanpa ada konflik yang massif.