Bisnis.com, SYDNEY -- Konferensi tingkat tinggi ASEAN-Australia atau ASEAN-Australia Special Summit digelar pertama kali di Sydney, Australia.
Konferensi ini mempertemukan 10 petinggi dari negara-negara ASEAN dan perdana menteri Australia. Acara puncak sejarah multilateral ini akan digelar di International Convention Centre, di kawasan Sydney Harbour pada 16-18 Maret 2018.
ASEAN-Australia Special Summit diharapkan menjadi pondasi untuk menandai era baru hubungan Australia dengan negara-negara ASEAN. Berdasarkan informasi yang dihimpun Bisnis, ASEAN merupakan kelompok wilayah penting bagi Negeri Kangguru.
Pertama, ASEAN menempati urutan ketiga dalam pusaran perdagangan Australia, setelah China dan Uni Eropa (UE). Sebesar 15% dari total perdagangan Australia mengalir ke negara-negara ASEAN.
Kedua, pertumbuhan ekonomi negara-negara di ASEAN mencatatkan prestasi positif. Terlebih lagi capaian PDB yang diklaim meningkat dua kali lipat dalam dua dekade terakhir.
Data Asia Link Business menyebutkan total ekspor negara ASEAN pada 2016 mencapai US$1,15 triliun. Sementara itu, nilai impor di tahun yang sama sebesar US$1,09 triliun.
Ketiga, ASEAN mampu membuktikan anggota negaranya solid tanpa ada konflik yang massif.
Pertemuan antara Australia dan 10 negara ASEAN ini diharapkan dapat menguntungkan seluruh pihak. Konferensi tingkat tinggi ini akan membahas tantangan negara yang tidak dapat diselesaikan oleh satu negara saja.
Forum ini akan membahas beberapa hal seperti ekonomi, penangkalan terorisme, hingga kejahatan transnasional. Presiden RI Joko Widodo dijadwalkan hadir dalam acara ini.