Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Ngasih Rokok Ke Orang Utan, Kini Pelaku Diburu

Wanted. Ya itulah yang kini dialami seorang pengunjung Kebun Binatang Bandung yang memberikan rokok secara sengaja kepada orang utan yang tertangkap video yang berdurasi satu menit.
Orangutan/Ilustrasi
Orangutan/Ilustrasi

Bisnis.com, BANDUNG - Wanted. Ya itulah yang kini dialami seorang pengunjung Kebun Binatang Bandung yang memberikan rokok secara sengaja kepada orang utan yang tertangkap video yang berdurasi satu menit. Bahkan viral video Orang utan tengah merokok  diunggah di media sosial Facebook milik Marison Guciano.

Dalam penjelasannya, Kamis (8/3/2018), Pengelola Kebun Binatang Bandung (Bandung Zoo), Jawa Barat, akan menyebarkan foto pengunjung yang memberikan rokok secara sengaja kepada orang utan baik melalui media sosial maupun ditempel di pintu masuk lokasi.

"Kami akan tempel di pintu masuk dan di medsos kami akan disebarkan, minta bantuan juga ke teman media agar yang bersangkutan bisa minta maaf," kata Humas Bandung Zoo Sulhan Safi'i di Bandung, yang dikutip Antara.

Sulhan mengatakan, pengunjung yang memberikan rokok ke orang utan terekam jelas dalam video yang berdurasi satu menit. Selain itu, CCTV di sekitar lokasi akan membantu pengelola dalam mengumpulkan gambaran jelas mengenai identitas pelaku.

"Kami sedang mengecek CCTV kami. Kami bongkar hardisknya, sedang dilihat dan kami akan ambil foto dengan tingkat resolusi yang lebih jelas," kata dia.

Pihak pengelola telah berkoordinasi dengan jajaran kepolisian untuk mencari pelaku. Dari hasil koordinasi, kata dia, identitas pelaku yang terekam jelas tidak akan menyulitkan polisi dalam mengungkap kasus tersebut.

"Menurut polisi sih gampang. Nanti kami bawa hasil CCTV, nanti terserah polisi," kata dia.

Meski kasus tersebut akan dilimpahkan ke kepolisian, pengelola masih menunggu itikad baik dari pelaku untuk datang dan segera meminta maaf atas perbuatan tidak terpuji tersebut.

"Kami harap dia segera laporan ke polisi atau ke kami, tapi minta maafnya ke masyarakat secara terbuka karena ini kan satwa milik negara perwakilan di alam yang sudah terancam punah," kata dia.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Martin Sihombing

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper