Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Akankah Prabowo-Anies Jadi Pasangan Capres-Cawapres Pada Pilpres 2019?

Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membuka peluang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto jika rakyat menghendaki.
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diapit oleh calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sudirman Said diusung Partai Gerindra sebagai cagub dari Gerindra/Istimewa
Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto diapit oleh calon gubernur Jawa Tengah Sudirman Said (kanan) dan Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan. Sudirman Said diusung Partai Gerindra sebagai cagub dari Gerindra/Istimewa

Bisnis.com, JAKARTA -- Wakil Ketua Umum Gerindra Fadli Zon membuka peluang mendukung Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sebagai calon wakil presiden (cawapres) pendamping Prabowo Subianto jika rakyat menghendaki.

"Kalau rakyat menghendaki, kami enggak bisa menghalangi. Semua punya peluang sama," katanya di Kompleks Parlemen, Selasa (6/3/2018).

Pada dasarnya, Gerindra menginginkan Anies beserta Wakil Gubernur DKI Jakarta Sandiaga Uno fokus bekerja membenahi ibu kota. Masa bakti Anies-Sandiaga baru berakhir pada 2022 sejak dilantik pada Oktober 2017.

"Politik ini semua mungkin sekalipun partai kami meminta Pak Anies, Pak Sandi bekerja penuh fokus untuk Jakarta, tak pernah mereka berpikir untuk Pilpres 2019," lanjut Fadli.

Selain Anies, lanjutnya, Gerindra memantau beberapa nama yang berpotensial maju sebagai cawapres pendamping Prabowo.

Dari Partai Keadilan Sejahtera (PKS), setidaknya ada sembilan nama yang dipantau yakni Ahmad Heryawan, Hidayat Nur Wahid, Anis Matta, Irwan Prayitno, Mohamad Sohibul Iman, Salim Segaf Al'Jufrie, Tifatul Sembiring, Al Muzammil Yusuf, dan Mardani Ali Sera.

Selain itu, Gerindra memantau pula nama Ketua Umum Partai Amanat Nasional (PAN) Zulkifli Hasan, Ketua Kogasma Pemenangan Pemilu Partai Demokrat Agus Harimurti Yudhoyono (AHY), dan Ketua Umum Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) Muhaimin Iskandar atau akrab disapa Cak Imin.

"Pokoknya semua kami inventarisir, kami akan dialog. Ada saatnya kami putuskan yang baik, tidak hanya untuk kepentingan koalisi, tapi bangsa dan negara," tambah Fadli.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Annisa Margrit
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper