Kabar24.com, JAKARTA – Lagi-lagi Donald Trump tersandung isu pelecehan seksual. Presiden Amerika Serikat (AS) ke-45 ini menyangkal tuduhan seorang wanita tentang perlakuan tak pantas Trump terhadapnya.
Washington Post pada Selasa (20/2/2018) mengabarkan pengalaman Rachel Crooks sejak pertama kali menceritakan kisahnya beberapa bulan sebelum pemilihan presiden pada 2016.
Crooks adalah salah satu dari 19 wanita yang menuduh Trump telah melakukan pelecehan seksual. Kejadian tersebut terjadi beberapa dekade lalu. Trump disebut telah secara paksa menciumi Crooks saat ia bekerja di Trump Tower pada 2006.
Seperti dikabarkan Washington Post, Crooks menceritakan bertemu Trump di dekat lift lantai 24 Trump Tower, di luar kantor perusahaan tempat dia bekerja pada saat itu.
Digambarkan olehnya, Trump-lah yang pertama kali meraih tangannya dan kemudian melakukan tindakan tak pantas tersebut. Insiden itu berlangsung sekitar dua menit, menurut Crooks.
Serta merta Trump menggunakan akun Twitternya dan menumpahkan kekesalannya pada Selasa (20/2). Ia menegaskan kejadian seperti yang diceritakan Crooks itu tidak pernah terjadi. Trump mengklaim tidak tahu-menahu dan tidak pernah bertemu dengan Crooks.
Lucunya, dalam cuitannya itu, Trump juga menuliskan bahwa insiden tersebut terjadi di lobi Trump Tower yang lebih ramai. Padahal, berulang kali Crooks menggambarkan hal itu terjadi di lantai 24 gedung.
Lebih lanjut Trump terlihat curhat dengan menyoroti sebuah kabar tentang seorang pengacara bernama Lisa Bloom yang mencoba mengatur kompensasi untuk beberapa dari wanita yang menuduh Trump melakukan pelecehan seksual.
Bloom sendiri tidak menyangkal praktik ini. Ia berdalih bahwa kompensasi tersebut tidak diberikan untuk membuat para wanita itu menceritakan kisah mereka.
Dengan kompensasi itu, mereka justru dapat pindah ke tempat baru atau mengambil langkah keamanan jika menghadapi serangan balik terhadap mereka.
Trump berulang kali telah menolak tuduhan pelecehan seksual yang dilakukan olehnya terhadap sejumlah wanita. Sejumlah pihak dari kubu Demokrat di kongres telah menyerukan perilaku yang dituduhkan kepada Trump tersebut sebagai hal yang mendiskualifikasi seorang Presiden AS.
Beberapa anggota Kongres, baik dari partai Demokrat dan Republik, diketahui telah mengundurkan diri ataupun memutuskan untuk tidak mencalonkan kembali dalam beberapa bulan terakhir, karena tersandung tuduhan pelecehan seksual.