Kabar24.com, JAKARTA--- Menteri Koordinator Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Puan Maharani menyatakan secara umum kondisi kasus gizi buruk di Kabupaten Asmat, Papua, telah tertangani dengan baik.
Dari 80 kasus gizi buruk yang sempat terjadi, kini tinggal 2 pasien dengan kondisi 1 pasien sudah diperbolehkan pulang dan satu lagi masih butuh perawatan karena ada kelainan medis.
Kendati demikian, Puan berharap mitigasi terkait dengan Kondisi Luar Biasa (KLB) gizi buruk dan campak bisa dilakukan secara holistik dengan semua kementerian dan lembaga terkait dalam jangka pendek maupun jangka panjang.
Pemerintah ingin melakukan langkah-langkah holistik berkesinambungan secara bertahap. Dengan demikian, tidak berarti karena status KLB sudah dicabut maka daerah tersebut ditinggalkan.
“Memang banyak hal yang harus dilakukan seperti terhadap perubahan perilaku hidup bersih, pola makan sehat dan bergizi. Bagaimana kita menanam pangan sehingga ada ketahanan pangan. Memang sagu ada di sini, tapi bagaimana cara mengolahnya dengan baik. Sosialisasi dan edukasi ini harus dilakukan secara bertahap,” kata Puan dalam keterangan tertulis, Kamis (22/2/2018).
Puan sendiri tengah berkunjung ke Asmat bersama 4 pejabat tinggi negara lainnya yaitu Menteri Sosial Idrus Marham, Menteri Kesehatan Nila F Moeloek dan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Muhadjir Effendy dan Kepala Staf Presiden Moeldoko.
Dalam rangkaian kunjungan kali ini, rombongan meninjau langsung fasilitas air bersih sumur bor di distrik Agats. Menteri juga berkesempatan memberikan sosialisasi dan edukasi tentang penggunaan air bersih untuk mandi kepada anak-anak.
Baca Juga
Selanjutnya, Puan dan rombongan menuju GOR Badminton untuk memberikan bantuan kepada para ibu dan anak balita yang ikut program "1000 Hari Pertama Kehidupan" yang diprogramkan Kabupaten Asmat.
Tempat kunjungan selanjutnya yakni di PAUD De Ces CU Bemap dimana Menko PMK juga memberikan secara simbolis bantuan 1000 alat permainan edukatif, tas, buku cerita, dan alat tulis serta paket makanan kepada 15 PAUD untuk mendukung tumbuh kembang anak di Kabupaten Asmat.
Rombongan juga mengunjungi langsung RSUD Agats untuk memastikan kondisi kesehatan masyarakat pasca status KLB dan dilanjutkan dengan pemberian bantuan secara simbolis di aula Widya Mandala.
Bantuan yang diberikan berupa Kartu Indonesia Pintar (KIP), Bantuan Siswa Berprestasi, bantuan pembangunan sekolah, bantuan alat-alat kesehatan, dan bantuan untuk komunitas adat terpencil. Pada kesempatan ini, Menko PMK juga mengukuhkan satuan anggota Taruna siaga Bencana (Tagana) serta meresmikan Kampong Siaga Bencana (KSB) yang ada di kabupaten Asmat