Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Diambang Pailit, Kreditur Tuntut Transparansi Aset First Travel

Kreditur PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel meminta tim pengurus menggandeng kejaksaan untuk membuka data keuangan agen perjalanan umrah tersebut.
Dua Direktur PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel Andika dan Anniesa di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017)/ Deliana Pradhita Sari
Dua Direktur PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel Andika dan Anniesa di Pengadilan Niaga Jakarta Pusat, Selasa (5/12/2017)/ Deliana Pradhita Sari

Bisnis.com, JAKARTA--Kreditur PT First Anugerah Karya Wisata atau First Travel meminta tim pengurus menggandeng kejaksaan untuk membuka data keuangan agen perjalanan umrah tersebut. 

Kuasa hukum 6.475 kreditur Anggi Putra Kusuma mengatakan seluruh kreditur membutuhkan  informasi mengenai keuangan First Travel. Dengan begitu, kreditur tidak buta tentang aset apa saja yang masih dimiliki bos-bos First Travel.

Permintaan ini diutarakan lantaran First Travel diambang pailit atau tidak ada kemampuan membayar kewajibannya.

"Kalau dimungkinkan, tim pengurus segera berkoordinasi dengan kejaksaan selama waktu yang masih disediakan undang-undang hingga April ini," katanya.

Masa penundaan kewajiban pembayaran utang (PKPU) First Travel akan berakhir pada 27 April mendatang. Apabila tidak ada angin segar berupa masuknya investor, First Travel dinyatakan pailit dengan segala akibat hukumnya.

Kendati berujung pailit, lanjut Anggi, kreditur berhak tahu berapa harta kekayaan milik debitur. Hal ini juga tidak membuat kreditur bertanya-tanya dan berharap apakah mereka masih bisa berangkat ke Makkah atau tidak.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Editor : Nurbaiti
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper