Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Partai Politik juga harus Dikartu Kuning

Pengamat politik Mohammad Nasih menegasakan bahwa tidak kritisnya partai politik terhadap pemerintahan yang membuat alam demokrasi semakin suram saat ini juga layak diberikan hukuman kartu kuning.
Seorang Mahasiswa (kanan, bawah) mengacungkan kartu kuning yang berupa buku lagu disertai sempritan peluit saat Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis meninggalkan ruangan, seusai memberikan sambutan pada sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso
Seorang Mahasiswa (kanan, bawah) mengacungkan kartu kuning yang berupa buku lagu disertai sempritan peluit saat Presiden Joko Widodo (tengah) didampingi Menristekdikti M. Nasir (kiri) dan Rektor UI Muhammad Anis meninggalkan ruangan, seusai memberikan sambutan pada sidang terbuka Dies Natalis UI ke-68 di Balairung Universitas Indonesia (UI), Depok, Jawa Barat, Jumat (2/2)./ANTARA-Indrianto Eko Suwarso

Bisnis.com, JAKARTA—Pengamat politik Mohammad Nasih menegasakan bahwa tidak kritisnya partai politik terhadap pemerintahan yang membuat alam demokrasi semakin suram saat ini juga layak diberikan hukuman kartu kuning.

Menurutnya, tidak kritisnya parpol akan membuat parpol tersebut tidak optimal menjalankan fungsi kontrol. Bahkan seringkali parpol mendukung pemerintah secara membabi-buta, ujarnya.

“Mestinya selalu kritis. Kalau benar, dukung! Kalau salah, kritik!," ujar dosen pasca sarjana Universitas Indonesia tersebut hari ini, Senin (5/2/2018).

Selama ini, lanjutnya, parpol juga tidak menjalankan fungsi advokasi kepada rakyat. Padahal, ada rakyat yang mengalami penindasan akibat kebijakan pemerintah.

"Tidak ada yang serius menentang impor beras, bawang, gula, dan lain-lain. Ada deal-deal di balik meja, sehingga mereka tersandera. Padahal sikap yang demikian, akan sangat merugikan untuk masa depan mereka sendiri," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel


Editor : Sutarno
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper