Bisnis.com, JAKARTA—Kementerian Pertahanan membuka kemungkinan bagi negara maju misalnya Amerika Serikat, China, dan Rusia untuk terlibat aktif dalam inisiatif pertukaran informasi strategis yang diberi nama Our Eyes.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu mengatakan inisiatif tersebut merupakan wujud konkrit kerja sama memerangi terorisme dan radikalisme, terutama yang berkembang di kawasan Asia Tenggara.
Saat ini, Indonesia bersama lima negara Asia Tenggara yaitu Brunei Darussalam, Malaysia, Filipina, Thailand, dan Singapura tergabung dalam inisiatif Our Eyes.
"Saya mau ke Australia lalu lanjut ke Singapura. Saya nanti akan berbicara mengenai inisiatif Our Eyes ini," katanya di Istana Negara hari ini, Rabu (31/1/2018).
Untuk saat ini, dia mengungkapkan inisiatif ini memang hanya berfokus untuk mengatasi persoalan terorisme dan radikalisme di kawasan Asean yakni Malaysia, Thailand, Brunei, Filipina, dan Singapura.
"Banyak yang mau ikut, tapi saya batasi. Australia, Amerika Serikat, China, dan Rusia berminat tetapi posisi mereka akan sebagai pengamat saja saat ini," ujarnya.
Konsep Our Eyes adalah platform kerja sama konkrit yang digagas oleh Menteri Pertahanan RI dan telah didukung secara aklamasi oleh para Menhan ASEAN.
Konsep ini serupa dengan konsep Five Eyes Amerika dan sekutunya yang melibatkan unsur kerja sama pertahanan atau militer dan jaringan intelijen secara terintegrasi.
Dalam mekanisme konsep Our Eyes ini, negara–negara peserta dapat saling bertukar informasi strategis yang dapat digunakan untuk membantu meningkatkan operasi melawan terorisme.
Pembaruan informasi strategis terkini terkait dengan terorisme dan radikalisme tersebut nantinya akan sangat membantu dalam mempertajam asumsi atau prediksi situasi, serta mendukung dalam pengambilan keputusan yang tepat dalam upaya penanggulangan terorisme dan radikalisme.