Cari berita
Bisnis.com

Konten Premium

Bisnis Plus bisnismuda Koran Bisnis Indonesia tokotbisnis Epaper Bisnis Indonesia Konten Interaktif Bisnis Indonesia Group Bisnis Grafik bisnis tv

Menkes: Kemendagri Perlu Dampingi Pemda & Warga Papua Atasi Gizi Buruk

Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan Kementerian Dalam Negeri perlu memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengatasi gizi buruk.
Gemal AN Panggabean
Gemal AN Panggabean - Bisnis.com 29 Januari 2018  |  16:12 WIB
Menkes: Kemendagri Perlu Dampingi Pemda & Warga Papua Atasi Gizi Buruk
Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek - Antara/M. Risyal Hidayat

Kabar24.com, JAKARTA - Menteri Kesehatan Nila F. Moeloek mengatakan Kementerian Dalam Negeri perlu memberikan pendampingan kepada pemerintah daerah dan masyarakat untuk mengatasi gizi buruk.

"Pemerintah daerah tidak melakukan pendampingan. Sehingga korban gizi buruk bertambah. Kemendagri perlu mendampingi pemerintah daerah dan masyakarat untuk mengatasi masalah ini," katanya dalam sebuah diskusi di Jakarta, Senin (29/1/2018).

Menurutnya, Kementerian Kesehatan telah mengirimkan bantuan obat-obatan dan vitamin untuk mengatasi gizi buruk. Dia mengungkapkan sudah 30 ton telah dikirimkan ke Wilayah Timur Indonesia itu.

Hanya saja, pemerintah daerah dan masyarakat tidak mengerti mengonsumsinya. Menurut Nila, pengiriman obat dan vitamin tersebut sudah menghabiskan anggaran lebih dari Rp1,4 miliar.

"Warga tidak mengerti mengonsumsi obat, vitamin atau susu. Pemerintah daerahnya juga tidak mengerti. Oleh sebab itu, Kementerian Dalam Negeri perlu mendampingi," kata Menkes.

Namun, Menteri Sosial Idrus Marham mengatakan dalam mengatasi hal ini, tidak perlu saling menyalahkan dan merasa sebagai pahlawan. Menurutnya, ini tanggung jawab bersama. "Yang paling penting adalah sinergitas."

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News

Simak berita lainnya seputar topik artikel ini, di sini :

papua asmat Gizi Buruk
Editor : M. Syahran W. Lubis

Artikel Terkait



Berita Lainnya

    Berita Terkini

    back to top To top