Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Palestina Tolak Temui Pence, Trump Marah Besar

Presiden Amerika Serikat Donald Trump meradang gara-gara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence.
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Wakil Presiden Mike Pence (kedua kiiri)./Reuters-Carlos Barria
Presiden AS Donald Trump (kanan) dan Wakil Presiden Mike Pence (kedua kiiri)./Reuters-Carlos Barria

Kabar24.com, JAKARTA - Presiden Amerika Serikat Donald Trump meradang gara-gara Presiden Palestina Mahmoud Abbas menolak bertemu dengan Wakil Presiden AS Mike Pence.

Trump mengatakan Palestina telah menghina AS lantaran tidak mau bertemu Pence saat Wapres AS itu melawat ke Timur Tengah baru-baru ini.

Hal itu disampaikan Trump usai bertemu PM Israel Benjamin Netanyahu di Forum Ekonomi Dunia di Davos, Swiss. Dia mengaku berniat mewujudkan perdamaian di Timur Tengah, namun Palestina tidak menanggapinya.

Palestina menolak kunjungan Pence setelah Trump menyatakan pengakuan AS atas Yerusalem sebagai ibu kota Israel dan menjanjikan memindahkan kedutaan besar AS ke kota suci itu.

Dukungan yang diberikan Trump pada Desember terhadap klaim Israel bahwa Yerusalem merupakan ibu kotanya telah mengundang kecaman dari para pemimpin negara-negara Arab dan seluruh dunia.

Pengakuan yang dinyatakan Trump juga membalikkan kebijakan yang telah dianut AS selama berpuluh-puluh tahun bahwa status Yerusalem harus ditentukan melalui perundingan antara Israel dan Palestina.

Sementara itu, Nabil Abu Rdainah, juru bicara Presiden Palestina, mengatakan AS telah menarik dirinya sendiri sebagai penengah perdamaian dengan mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel.

"Hak-hak rakyat Palestina tidak untuk dijadikan alat tawar-menawar dan Yerusalem tidak untuk dijual. Amerika tidak memiliki peranan kecuali jika negara itu menarik keputusannya mengakui Yerusalem sebagai ibu kota Israel," kata Nabil pada Jumat (26/1/2018).

Abbas menyebut pengakuan Trump atas Yerusalem itu sebagai "tamparan di wajah" dan tidak akan mengakui Washington sebagai perantara jujur dalam perundingan apa pun dengan Israel pada masa mendatang.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Sumber : Reuters

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper