Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nusa Penida Dijadikan Pusat Pelestarian Sapi Bali

Pulau Nusa Penida akan dijadikan pusat pelestarian dan pemurnian plasma nutfah sapi bali yang dikembangkan dengan berbasis pariwisata.
Pemandangan pesisir Pulau Nusa Penida dari salah satu puncaknya./Bisnis-Feri Kristianto
Pemandangan pesisir Pulau Nusa Penida dari salah satu puncaknya./Bisnis-Feri Kristianto

Kabar24.com, DENPASAR—Pulau Nusa Penida akan dijadikan pusat pelestarian dan pemurnian plasma nutfah sapi bali yang dikembangkan dengan berbasis pariwisata.

Kepala Pusat Kajian Sapi Bali (PKSB) Universitas Udayana Prof Ni Ketut Suwiti mengatakan persiapan program tersebut telah dilakukan sepanjang 2015-2017 dan hasilnya telah diserahkan kepada Pemkab Klungkung untuk penerapan lebih lanjut.

“Program ini juga ditujukan untuk meningkatkan populasi sapi bali, oleh karenanya sebagai ‘pure breed bredding centre’ pemeliharaan ternak di Nusa Penida akan mendapatkan perlakuan khusus,” katanya, Senin (22/1/2018).

Menurut Suwiti pemurnian sapi bali (Bos sondaicus) sebagai sumber daya genetik asli harus dilakukan bersamaan dengan pelestarian untuk mempertahankan plasma nutfahnya. 

Sejak berdiri pada 2006, PKSB Unud ingin mewujudkan sapi bali sebagai sumber daya genetik ternak asli Indonesia yang ungguk, lestari, dan tersertifikasi.

Terkait peningkatan ketahanan pangan, pusat kajian ini melakukan pendampingan dan pelayanan kesehatan, penyuluhan manajemen, dan pakan yang bertujuan mendorong produktivitas dan pengelolaan sapi bali berbasis zerowaste.

Suwiti menambahkan melalui hibah kompetitif juga dilakukan pendampingan peternak di seluruh kabupaten di Bali. “Kami juga memberikan penyuluhan pakan tambahan untuk meningkatkan pertumbuhan sapi bali agar produktivitasnya bagus dan mendorong peningkatan ketahanan pangan,” ujarnya.

Untuk mendapatkan bibit unggul, peternak bisa mengakses pusat pembibitan yang dikelola pemerintah seperti Gerokgak, Kabupaten Buleleng; Nusa Penida, Kabupaten Klungkung, dan Sobangan, Kabupaten Badung maupun yang dipelihara oleh peternak melalui program Sistem Pernatian terintegrasi (Simantri) Pemprov Bali.

Suwiti mengatakan untuk mendorong perningkatan kualitas dan produktivitas, pusat kajian ini sedang mempersiapkan pembentukan lembaga sertifikasi produk bibit ternak. Lembaga ini akan menerbitkan sertifikat sapi bali, sehingga mampu meningkatkan nilai jual dan kompetisi di pasar global.

Kabid Bidang Pembibitan dan Produksi Dinas Peternakan Bali I Ketut Nata Kusuma mengatakan Pemprov Bali berkomitmen menjaga populasi sapi Bali. Salah satu caranya dengan menetapkan daerah Nusa Penida sebagai pusat pembibitan. Di daerah itu juga akan dilakukan pemantauan sapi Bali yang layak dan tidak layak.

Rencananya, sapi di Nusa Penida juga akan menjadi lokasi cikal bakal sertifikasi sapi Bali. Dengan sertifikasi, sapi bali sudah bisa dibedakan kualitasnya sehingga harga jual diharapkan minimal Rp60 juta per ekor. Sertifikasi mencakup silsilah keturunan hingga asal usulnya. Untuk tahap awal ditargetkan 200 ekor sapi disertifikasi dengan dana bersumber dari Kementerian Pertanian.

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Feri Kristianto
Editor : Rustam Agus
Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper