Bisnis.com, JAKARTA - Presiden AS Donald Trump menuding Rusia membantu Korea Utara menghindari sanksi internasional terkait program pengembangan nuklir yang dilakukan negara di Semenanjung Korea itu.
"Rusia sama sekali tidak membantu kita dengan Korea Utara (Korut)," ujar Trump, seperti dilansir dari Reuters, Kamis (18/1/2018).
Rusia dan China sama-sama menandatangani kesepakatan pengenaan sanksi dari PBB kepada Korut pada 2017. Namun, kedua negara dinilai tidak secara aktif menjalankan kesepakatan tersebut.
Trump meragukan dialog dengan pemimpin Korut Kim Jong Un akan bermanfaat. Dia menyinggung berbagai pertemuan yang telah dilakukan pemimpin AS sebelumnya dengan Korut, yang tidak berhasil meredam program nuklir negara tersebut.
Trump menyalahkan tiga presiden sebelumnya karena gagal menyelesaikan krisis ini, dan sehari setelah para dokter kepresidenan menyatakan dirinya lolos tes kesehatan kognitif, presiden AS ke-45 ini memandang dirinya memiliki kemampuan mental untuk menyelesaikannya.
"Saya rasa mereka sadar masalah ini harus diserahkan kepada presiden yang mencetak skor tertinggi pada tes kognitif," tuturnya.
Krisis Pyongyang diharapkan bisa selesai dengan cara damai, meski Trump merasa kemungkinan besar hal itu tidak akan terjadi.
Dia juga memuji China karena sudah melarang pengiriman minyak dan batu bara ke Korut, tapi hal itu dirasa masih kurang untuk menekan Pyongyang.
Kekuatan nuklir Korut dipandang semakin berkembang dan kapan saja misilnya bisa mencapai daratan AS. "Mereka belum sampai di sini, tapi sudah dekat. Mereka semakin dekat setiap hari," ucap Trump.