Bisnis.com, JAKARTA--Ketua DPP Partai Gerindra Ahmad Riza Patria membantah tuduhan bakal calon Gubernur Jawa Timur La Nyalla Matalitti yang menyebut partainya meminta uang sebesar Rp40 miliar sebagai mahar politik.
Selain membantah tuduhan itu, Riza mengatakan bahwa malah partainya yang berkontribusi untuk bakal calon yang diusung Partai Gerindra. Wakil Ketua Komisi II DPR itu mencontohkan saat Gerindra dukung pasangan Jokowi-Ahok di Pilgub DKI Jakarta pada 2012.
“Kami bahkan urunan menyumbang uang untuk memenangkan kandidat. Saya kasih contoh sederhana saja Pak Jokowi-Ahok, tanya Pak Jokowi ada bayar enggak berkontribusi pada partai?” ujarnya mempertanyakan.
Dia mengaku Partai Gerindra ikut membantu Rp62,5 miliar. Bantuan itu, lanjutnya, membuktikan bahwa Gerindra justru berkorban untuk kepentingan bangsa, kata Riza di Kompleks Parlemen, Kamis (11/1).
Tidak hanya itu, lanjut Riza, saat Gerindra mendukung Anies Rasyid Baswedan dan Sandiaga Salahuddin Uno di Pilgub DKI Jakarta 2017 lalu, Sudrajat-Ahmad Syaikhu di Pilgub Jabar 2018, hingga Sudirman Said di Pilgub Jateng 2018, tidak ada satu rupiah pun partainya meminta uang.
"Jadi Gerindra bukan partai minta-minta uang. Tapi sebaliknya berkontribusi. Pak Sudrajat emang punya uang? Pak Sudirman emang ada duitnya? Ayo cek. Kita ini banting tulang, royongan justru kami ini di DPR ikut urunan,” ujarnya.
Sebelumnya, La Nyalla Matalitti merasa geram karena tidak diberi rekomendasi oleh Ketua Umum DPP Gerindra Prabowo Subianto untuk maju di Pilgub Jatim. Apalagi La Nyalla pun merasa dimintai uang lebih dahulu sebesar Rp40 miliar. Dia pun mengancam akan menuntut Prabowo secara hukum.