Sudirman Said-Ida Fauziah
Berbeda dari Ganjar, Sudirman menunggu waktu cukup lama untuk merebut hati parpol pendukung yang akan mengusungnya. Ada sederetan tokoh Jawa Tengah yang membayanginya sebelumnya seperti Marwan Jafar (PKB), Akhmad Muqowam (PPP), dan Feri Juliantono (Demokrat).
Hal itu cukup dimaklumi karena dinamika di tubuh parpol pendukung sangat alot hingga akhirnya Sudirman menemukan “jodoh” dengan Ida Fauziah. Pasangan ini diusung oleh Partai Gerindra, PAN, PKS dan PKB yang memiliki total 42 kursi di DPRD.
Akan tetapi, meski nama Ida muncul pada detik terakhir, sosok politisi itu tidak bisa dipandang sebelah mata mengingat ketokohannya di kalangan NU cukup kuat dan mengakar.
Wanita yang sudah empat kali terpilih sebagai Anggota DPR itu tercatat sebagai Ketua Fraksi PKB dan mantan Ketua Fatayat NU yang tentunya punya kantong suara pemilih wanita. Kekuatan yang terakhir itulah yang tidak dimiliki pasangan sebelah karena tak punya calon wanita.
Kalau isu korupsi menjadi salah satu tema sentral pada kampanye mendatang, maka kondisi itu jelas akan menguntungkan mantan Menteri ESDM yang juga tokoh antikorupsi tersebut. Isu itu sekaligus akan merugikan Ganjar yang namanya masih disebut-sebut di KPK.
Akan tetapi, tentu pasangan ini juga punya titik lemah yang sulit untuk ditutupi dari sisi isu primordial. Apalagi kalau bukan soal Ida yang “diimpor” dari Jombang, Jawa Timur.
Kalau begitu, Ida yang mengaku kaget saat dipasangkan dengan Sudirman, harus bekerja lebih keras untuk meyakinkan bahwa kalangan NU tidak mengenal batas wilayah untuk menentukan pilihan mereka.