Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Harga Beras Melambung, Pemerintah Cek Potensi Panen

Pemerintah akan mengecek kondisi potensi panen padi di lapangan dalam dua minggu ke depan sembari melakukan operasi pasar yang intensif untuk meredam harga beras yang menanjak naik belakangan ini.
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman
Pekerja mengemas beras di gudang Bulog Serang, Banten, Senin (11/9)./ANTARA-Asep Fathulrahman

Kabar24.com, JAKARTA – Pemerintah akan mengecek kondisi potensi panen padi di lapangan dalam dua minggu ke depan sembari melakukan operasi pasar yang intensif untuk meredam harga beras yang menanjak naik belakangan ini.

Hal tersebut disepakati dalam rapat internal yang dipimpin Wakil Presiden Jusuf Kalla bersama Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution, Menteri Perdagangan Enggartiasto Lukita, Menteri BUMN Rini Soemarno, Menteri Pertanian Amran Sulaiman dan sejumlah lembaga negara.

Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution mengakui bahwa ada kenaikan harga beras dalam beberapa pekan terakhir, sehingga pemerintah ingin mengecek terlebih dahulu potensi produksi padi yang ada.

Darmin menyebut laporan Kementerian Pertanian menyatakan ada potensi panen pada bulan Januari dan Februari, diluar estimasi panen puncak yang biasa terjadi pada Maret dan April. Guyuran panen tersebut diperkirakan dapat menurunkan harga beras di pasaran yang tengah menanjak.

“Kita ingin mengecek dulu di lapangan. Kita perlu waktu 1-2 minggu ini untuk mengetahui seperti apa potensinya di Februari dan Maret,” katanya usai pertemuan di Kantor Wakil Presiden, Selasa (9/1/2018).

Darmin memastikan pemerintah tetap akan menyalurkan pemberian beras sejahtera (rastra) bulan Januari sesuai dengan alokasi rutin per bulan yakni 232 ribu ton sembari menunggu hasil kajian potensi panen di lapangan. Pemberian rastra, katanya juga menjadi bagian untuk menyetabilkan harga beras.

“Di samping itu, tetap ada operasi pasar dari Bulog, sehingga kita usahakan menahan harga beras, dengan begitu kita lihat dalam dua minggu ini yang bulirnya hijau itu sudah berapa luas,” ujarnya.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pertanian Amran Sulaiman mengatakan berdasarkan catatannya, estimasi produksi panen padi pada Januari mencapai 300.000 ton sementara panen pada Februari mencapai 4,9 juta ton.

Dengan potensi tersebut dan upaya tambahan operasi pasar dalam dua bulan kedepan dia meyakini harga beras dapat kembali turun. Saat ini, di sejumlah pasar induk di Jakarta, harga pasar melambung di kisaran Rp10.500-11.500/kg pada akhir pekan lalu atau jauh di kisaran harga beras pada awal 2017 rerata Rp9500/kg.

“Ya bisa (turun), karena kita juga sepakat untuk operasi pasar kan,” ujarnya.

Kepala Bulog Djarot Kusumayakti menyatakan sampai hari ini stok beras nasional di Gudang Bulog berada di kisaran 930.000 ton.

"Satu-satunya opsi yg kita punya operasi pasar. itu aja, mungkin kalo mau nambah ya nambah rastra, udah gak ada opsi lain ya,” ujarnya.

Hari ini, Kemendag bersama Bulog kembali melakukan operasi pasar ke 1.800 titik pasar tradisional. Sejak 1 Januari, jumlah yang disalurkan sebanyak 13.000 ton per hari.


 

 


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Penulis : Irene Agustine
Editor : Nancy Junita

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper