Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Hari Ini Merupakan Hari Perceraian

Hari pertama mulai bekerja setelah libur Tahun Baru, yang tahun ini jatuh pada 8 Januari 2018, dijuluki oleh para pengacara sebagai 'hari perceraian'.
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini termasuk di antara yang menggugat cerai pasangannya memasuki Tahun Baru 2018./Antara-Muhammad Adimaja
Basuki Tjahaja Purnama alias Ahok. Mantan Gubernur DKI Jakarta ini termasuk di antara yang menggugat cerai pasangannya memasuki Tahun Baru 2018./Antara-Muhammad Adimaja

Kabar24.com, JAKARTA - Hari pertama mulai bekerja setelah libur Tahun Baru, yang tahun ini jatuh pada 8 Januari 2018, dijuluki oleh para pengacara sebagai 'hari perceraian'.

Julukan itu tidak muncul tanpa sebab. Menurut sejumlah pengacara, yang dikuatkan hasil survei yang dilakukan terhadap 2.000 orang oleh firma hukum Slater and Gordon di Inggris, terjadi peningkatan jumlah pasangan yang bertanya mengenai perceraian setiap selesai liburan Tahun Baru.

Penyebab utama perpisahan pasangan menikah, menurut survei tersebut, adalah kekhawatiran finansial.

Satu di antara tiga responden (37%) mengaku tekanan keuangan merupakan tantangan terbesar dalam pernikahan. Adapun satu di antara lima responden mengatakan kebanyakan perselisihan dengan pasangan mereka adalah soal uang.

"Hubungan yang telah menunjukkan keretakan kemungkinan akan pecah di bawah tekanan dan pengeluaran saat Natal," ujar pengacara keluarga dari firma Slater and Gordon, Lorraine Harvey sebagaimana dikutip BBC.com pada Senin (8/1/2018).

Berdasarkan catatan Badan Statistik Nasional Inggris, hampir 107.000 pasangan heteroseksual bercerai pada 2017. Jumlah itu naik 5,8% dibandingkan dengan 2015 dan angka tertinggi sejak 2009.

Mengurus perceraian dalam ranah hukum Inggris dan Wales cukup mudah. Namun, masalah harta gono-gini dan hak asuh anak bisa mempersulit proses tersebut. Dengan demikian, tidak mengherankan banyak pasangan yang memilih berkonsultasi ke pengacara untuk memudahkan proses itu.

Pengacara perceraian dari firma Seddons, Toby Hales, mengungkapkan memecahkan masalah harta gono-gini "bisa lebih sulit bagi pasangan ketika mereka tidak sepakat".

"Di pengadilan prosesnya terhambat sehingga menyebabkan stres tambahan dan menguras keuangan," ujarnya.

Secara rata-rata, perlu waktu setahun bagi pasangan yang bercerai untuk mencapai kesepakatan finansial. Namun, menurut survey firma Seddons, seperempat dari keseluruhan kasus membutuhkan lebih dari 18 bulan.

Soal biaya mengurus perceraian di Inggris, rata-rata pasangan bisa membayar sekitar 9.000 poundsterling (Rp163,7 juta). Sedangkan bagi pasangan di kawasan London jumlahnya bisa mencapai dua kali lipatnya.

Perkembangan terkini di Indonesia, kasus gugatan perceraian memasuki 2018 muncul dengan melibatkan mantan Gubernur DKI Jakarta Basuki Tjahaja Purnama yang menggugat cerai istrinya, Veronica Tan. Perkembangan tersebut banyak membawa kesedihan masyarakat luas terutama pecinta dan pendukung lelaki asal Belitung itu.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper