Bisnis.com, JAKARTA - Palestina menarik delegasinya dari AS terkait pengakuan Negeri Paman Sam terhadap Yerusalem sebagai ibu kota Israel.
Dilansir BBC, Senin (1/1/2018), Presiden Palestina Mahmoud Abbas mengatakan dia tidak akan menerima rencana perdamaian dari AS karena keputusan Presiden AS Donald Trump terkait Yerusalem. Unjuk rasa dan bentrokan terjadi di Jalur Gaza setelah pengumuman ini disampaikan.
Kantor berita Palestina, Wafa, mengumumkan Menteri Luar Negeri Palestina Riad Al Maliki telah menarik utusan Palestinian Liberation Organisation (PLO) Husam Zomlot.
Sebanyak 13 warga Palestina telah tewas dalam aksi kekerasan setelah Trump menyampaikan keputusannya. Sebagian besar meninggal setelah bentrok dengan tentara Israel.
Status Yerusalem terkait langsung dengan konflik Israel-Palestina. Palestina mengklaim Yerusalem Timur sebagai ibu kota negara itu di masa depan.
Sementara itu, kekuasaan Israel terhadap Yerusalem tidak pernah diakui secara internasional dan semua kedutaan besar negara-negara mitra berlokasi di Tel Aviv. Sebuah resolusi PBB yang meminta AS membatalkan rencana memindahkan kedutaan besarnya ke Yerusalem mendapat dukungan besar dari Sidang Umum PBB, belum lama ini.