Bisnis.com, JAKARTA- China menjadi pasar terbesar kedua bagi gerai kafe Starbucks, dan diharapkan akan sepesat pertumbuhan di AS suatu saat.
Saat ini saja, tercatat Starbucks membuka gerai barunya di China setiap 15 jam sekali. Demikian menurut CEO Starbucks China, Belinda Wong, seperti dikutip CNBC.
Total lebih dari 3.000 gerai Starbucks kini sudah berdiri di China, dan sedikitnya 2.000 gerai lainnya akan terbangun hingga 2021.
Gerai terbaru mereka, baru saja dibuka di Reserve Roastery di Shanghai.
"Kami membuka lebih dari 500 gerai setiap tahun. Ini sebagai komitmen kami dalam melayani pelanggan," ujar Wong seperti dikutip CNBC.
Bahkan, barista dan supervisor Starbucks di China menurut Wong mendapatkan subsidi rumah tinggal. Ini didasarkan pada ide untuk memberikan kepastian finansial bagi mereka untuk menyelesaikan sekolahnya.
Dibandingkan dengan pertumbuhan bisnis di AS, CHina juga lebih unggul dimana tumbuh 8% dalam kuartal ketiga 2017, sedangkan pertumbuhan di AS hanya sebesar 3%. Lambannya pertumbuhan ini juga karena dipicu dampak dari badai Harvey dan Irma di AS.
Starbucks kini tengah berusaha membuka jaringan kantor operasi di China. Demikian menurut CEO Kevin Johnson, yang menggantikan Howard Schultz pada April lalu.
Starbucks melayani lebih dari 5 juta pelanggan per pekan di China. Mereka biasanya tiba datang ke gerai pada pukul 01 p.m. dan 3 p.m. Namun, kedepannya mereka berencana mengadopsi pola konsumsi kopi di Amerika yakni pada pagi hari.
Saham Starbucks sendiri tahun ini tercatat naik sebesar 5,8 persen.