Kabar24.com, DENPASAR – Prediksi kenaikan pendapatan Tol Bali sebesar Rp 15 miliar pada Desember 2017 karena penyesuaian tarif kemungkinan besar tidak akan terealisasi.
PT Jasamarga Bali Tol mengakui dengan adanya kenaikan tarif pihaknya memprediksi jumlah pendapatan akan bertambah dari yang semula rata-rata Rp13 miliar per bulan menjadi Rp 15 miliar pada Desember 2017.
Direktur Utama PT Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmad Tito Karim mengatakan pendapatan sebesar Rp15 miliar tidak akan teralisasi lantaran erupsi Gunung Agung berdampak pada kunjungan wisata di Bali sehingga lalu lintas di tol juga menurun.
Adapun pada Oktober dan November 2017, lalu lintas hanya terhitung masing-masing sebanyak 42.567 dan 38.800 kendaraan per hari.
Padahal dalam satu hari, biasanya ada sebanyak 53.000 kendaraan yang menggunakan layanan tol.
“Jadi ada penurunan 20-25%, jadi kemungkinan tidak akan sampai prediksi kita,” sebutnya, Selasa (5/12/2017).
Tito mengakui, kenaikan tarif tol di Bali juga tidak sesuai dengan yang diharapkan. Semula diharapkan tarif tol untuk golongan I naik Rp1.000. Namun sesuai dengan surat keputusan Menteri PUPR kenaikan tarif golongan I hanya Rp500. Smeentara, sepeda motor tarifnya tetap.
“Awalnya kami prediksi mobil naik Rp1.000 tetapi cuma Rp500,” katanya.
Kata dia, kenaikan tarif ini selain untuk mempertahankan tingkat pelayanan kepada pengguna jalan tol, juga untuk memberikan kepastian pengembalian investasi infrastruktur jalan tol.
“Sesuai rencana kita bisa cicil, utang kita Rp1,3 triliun baru bayar bunga 400 miliar dan bayar pokok 15 miliar jadi artinya apa kita menghidupi bank,” sebutnya.
