Bisnis.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal TNI Gatot Nurmantyo akan memimpin Rapat Pimpinan TNI Tahun 2018 di kapal perang untuk memunculkan suasana baru.
"Alasannya supaya ada suasana baru, rapat-rapat jangan di hotel," kata Panglima TNI di Mabes TNI, Cilangkap, Jakarta Timur, Senin (4/12/2017).
Menurut dia, rapat di kapal juga dilakukan untuk meninjau daerah perbatasan RI. Para pimpinan TNI nantinya dapat melihat pulau-pulau terpencil di Indonesia.
"Kita punya hotel apung, ya kita gunakan hotel apung sambil mengajak yang angkatan darat lihat bagaimana daerah perbatasan, pulau-pulau terpencil," katanya.
Rapat Pimpinan TNI tahun ini akan mengevaluasi apa yang telah dilakukan TNI. Evaluasi tersebut nantinya akan dikaji untuk program ke depan. Rencananya Rapim TNI yang digelar di atas kapal itu berlangsung pada awal Desember 2017.
"Rapim itu hanya mengevaluasi apa yang sudah kami lakukan selama ini. Dari evaluasi tersebut kami kaji, kemudian bagaimana program ke depan sehingga tertata dengan baik," ucapnya.
Tiga kapal perang di bawah Koarmatim tengah dipersiapkan untuk mendukung kegiatan Rapat Pimpinan (Rapim) TNI tahun 2018. Tiga kapal itu, yakni KRI Makassar (MKS) - 590, KRI Multatuli (MLT) - 561 dan KRI Teluk Ende (TLE) - 517.
Selain itu, unsur Koarmatim lainnya yang bertugas mengawal kegiatan Rapim TNI 2018 di antaranya adalah KRI Raden Eddy Martadinata-331, KRI I Gusti Ngurah Rai-332, KRI Fatahillah-361. Sedangkan unsur udara sebagai sarana angkut yaitu satu Boeing-737, C-130 Hercules, satu CN-235 Patmar, satu KA-350i, satu Heli Bell, satu Heli Panther, dan satu Heli BO-105.
Pelayaran Rapim TNI akan dimulai dari Ternate, Pulau Widi, Waipai, serta Sorong. Kegiatan Rapim TNI rencananya akan dilaksanakan pada 6 Desember - 9 Desember 2017 yang diikuti seluruh petinggi TNI dari TNI AD, TNI AL dan TNI AU.