Kabar24.com, JAKARTA – China mengumumkan rencana untuk membangun dan merenovasi 64.000 toilet umum demi mendorong pariwisata serta mengangkat kontribusi sektor ini terhadap pertumbuhan ekonomi.
Pembangunan dan renovasi tersebut direncanakan akan dilakukan antara tahun 2018-2020, periode tiga tahun lanjutan, sebagai bagian dari ‘revolusi toilet’ negeri tirai bambu.
China diketahui telah begitu gencar untuk mengembangkan serta memperluas industri jasa agar dapat beralih dari pertumbuhan yang dipacu utang dan investasi.
Hal ini dilakukan seraya mengimbangi dampak permintaan global yang terus-menerus melemah terhadap ekspornya.
China khususnya telah mengamati industri pariwisata yang sedang berkembang. Akhir tahun lalu, negara berkekuatan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut menjanjikan investasi senilai 2 triliun yuan (US$290 miliar) yang diharapkan akan membantu mengangkat kontribusi sektor pariwisata terhadap pertumbuhan ekonomi tahunan.
Menurut Badan Pariwisata Nasional China (China National Tourism Administration/CNTA), meskipun ‘revolusi toilet’ berperiode tiga tahun sebelumnya telah menghasilkan pencapaian yang signifikan, prospek industri yang sedang booming itu tetap disurami keluhan meluas tentang kebersihan toilet di lokasi-lokasi wisata China.
Kantor berita Xinhua melaporkan bahwa China telah mengucurkan sekitar 1,04 miliar yuan untuk pembangunan dan renovasi 68.000 toilet sejak tahun 2015.
Jumlah tersebut jauh melampaui target pembangunan selama tiga tahun untuk 57.000 toilet.
“Revolusi toilet merupakan langkah mendesak dan penting untuk mentransformasikan serta meningkatkan industri pariwisata kami,” jelas Direktur CNTA Li Jinzao kepada Xinhua, seperti dilansir dari laman CNBC, Senin (20/11/2017).
Di bawah inisiatif baru ini, China akan membangun 47.000 toilet serta memperbarui 17.000 toilet yang telah ada dalam tiga tahun ke depan.
