Kabar24.com, JAKARTA - Rahmatsyah Nasution, tidak menyangka bahwa dirinya akan menjadi orang yang mengantarkan H untuk mengakhiri nyawa istri sang dokter pada Kamis (9/11/2017) .
Pria yang berprofesi sebagai penyedia jasa ojek online itu mengungkapkan hal ini ketika ikut dalam gelar prarekonstruksi yang dilaksanakan di Mapolda Metro Jaya.
Rahmat bercerita, awalnya dia bertemu dengan H di sekitar Kantor Wali Kota Bekasi setelah mendapat orderan dari aplikasi ojek online.
Sesuai dengan pesanan yang tertera pada aplikasi, H minta diantarkan ke klinik Azzahra yang berada Jalan Dewi Sartika, Jakarta Timur. Tak sedikitpun terbesit dalam benaknya saat itu bahwa pria yang dia antarkan tersebut membawa dua pucuk senjata yang akan melontarkan enam butir timah panas hingga mengakhiri nyawa seseorang.
"Di jalan dia diem aja, kalau dia ngomong mau nembak yah saya kaburlah," katanya, Senin (13/11/2017).
Rahmat juga mengaku kaget ketika dia mendengar suara tembakan dari klinik. Saat itu, menurutnya posisi dia sedang berada di parkiran. Usai mendengar tembakan, dokter H kembali meminta diantar, kali ini ke kantor polisi untuk menyerahkan diri.
Baca Juga
Sampai di Polda H juga sempat meminta untuk ditunggu karena menurutnya dirinya tak akan lama. Namun, sejak saat itu, H tak lagi keluar dari tahanan Polda Metro Jaya kecuali untuk keperluan penyidikan.
"Kaget saya kok itu penumpang saya, ya kaget, orang kan teriak. Habis nembak dia ngomong: Ayo Pak ke Polda, saya mau menyerahkan diri," kisah Rahmat.