Kabar24.com, J AKARTA - Cekcok rumah tangga ditengarai menjadi awal mula penembakan yang dilakukan oleh dokter H terhadap istrinya dokter Lesty di Klinik Azzahra, Jakarta Timur pada Kamis (10/11/2017).
Kabid Humas Polda Metro Jaya Kombes Pol R. P. Argo Yuwono menyebut H dan Lesty telah menikah selama lima tahun. Namun, hubungan pernikahan tersebut tidak berjalan harmonis dan selalu diiringi cekcok hingga akhirnya pada Juli lalu sang istri mengajukan gugatan cerai.
"Dan selama dalam proses cerai itu, pelaku tak bisa menghubungi korban terus. Komunikasi gak bisa terus," katanya, Jumat (10/11/2017).
H pun kemudian berniat menemui istrinya untuk diajak berbicara. Pasalnya, keputusan terkait gugatan akan dikeluarkan pada bulan ini. H menyiapkan dua pucuk senjata berjenis revolver dan FN yang menurut keterangan polisi hendak digunakan untuk menakut-nakuti Lesty.
Namun, ketika tiba di klinik tempat Lesty bekerja, sang istri menolak untuk diajak berbicara dan menghindari H dengan masuk ke ruang administrasi klinik. Diduga naik pitam, H pun menyusul istrinya hingga akhirnya melepaskan enam tembakan ke tubuh sang istri.
"Bukan membunuh ya. Intinya dia mempersiapkan senjata untuk menakut-nakuti, ternyata berubah pikiran ya," tambah Argo.
Baca Juga
Polisi kini tengah mengecek senjata yang digunakan oleh H di laboratorium. Sementara H sendiri saat ini berada di sel.