Kabar24.com, JAKARTA - Kapolri Jenderal Pol Tito Karnavian menjelaskan ihwal kabar ribuan warga Papua yang berada dalam pengawasan kelompok bersenjata.
Tito membenarkan adanya kelompok kriminal bersenjata di Papua tepatnya di daerah yang dekat dengan Freeport, lokasi warga baik penduduk asli dan pendatang biasanya melakukan pendulangan emas.
Menurut Kapolri, kelompok.bersenjata yang berjumlah kurang lebih 20-25 orang ini telah ada sejak lama.
"Sebenarnya kelompok lama ya. Pada saat saya Kapolda Papua juga ada kelompok itu, tapi mereka bersama sama dengan pendulang di sana," kata Tito, Kamis (9/11/2017).
Menurut Tito, di bawah lokasi Freeport di Tembagapura terdapat Kali Kabur tempat 8000-10.000 orang biasanya melakukan aktivitas pendulangan liar dan kelompok bersenjata tersebut membaur dengan mereka.
Namun, kelompok bersenjata ini disebut beberapa kali melakukan tindak.kekerasan terhadap sesama pendulang. Kegiatan pendulangan yang sudah berlangsung lama di tengarai memicu permasalahan sosial
Baca Juga
"Nah, kelompok ini, sekitar dua minggu terakhir mereka melakukan penyerangan kepada petugas polisi yang ada di situ. Anggota kami ada yang tertembak dan jadi korban. Oleh sebab itu, Pak Kapolda, Pak Pangdam berkoordinasi untuk melakukan langkah-langkah penegakan hukum dengan cara-cara yang soft, negosiasi, juga dengan mengedepankan tokoh agama dan adat termasuk langkah-langkah penegakan hukum," jelas Tito.
Medan yang sulit membuat pihak Kepolisian harus berupaya keras mengamankan kelompok ini. Belum lagi, mereka kerap menjadikan para penambang di lokasi sebagai tameng ketika akan ditindak oleh pihak Kepolisian.
Saat ini, menurut Tito, Kepolisian telah mengamankan beberapa anggota kelompok bersenjata tersebut. Namun, dia tidak memberikan rincian jelas terkait jumlah anggota kelompok bersenjata yang tertangkap.