Bisnis.com, JAKARTA-Himpunan Industri Mebel dan Kerajinan Indonesia (HIMKI) dan PT Dyandra Promosindo kembali menyelenggarakan pameran Indonesia International Furniture Expo (IFEX) di Jakarta pada 9-12 Maret 2017.
Pameran mebel dan kerajinan business to business terbesar di Indonesia dan kawasan regional tersebut digelar di Jakarta International Expo (Jiexpo), Kemayoran, Jakarta yang ditargetkan akan dikunjungi sekitar 12.500 buyer dan visitor.
Adapun target transaksinya tidak terlalu ambisius yakni disamakan dengan pencapaian transaksi IFEX 2017 untuk on-the-spot transaction sebesar US$300 juta dan follow-up transaction atau pasca pmeran mencapaiUS$700 juta sehingga total seluruhnya US$1 miliar.
Gelaran IFEX tahun ini dikunjungi sebanyak 11.225 pembeli dan pengunjung, dengan total buyer dan visitor manca negerayangterbanyak dari China, Australia, Amerika Serikat, India dan Belanda.
Ketua Umum HIMKI, Soenoto, mengatakan IFEX merupakan ajang unjuk gigi bagi para pengrajin Tanah Air dan selalu dinantikan pelaksanaannya oleh para pelaku bisnis industri mebel dan kerajinan, baik dari dalam maupun luar negeri.
“Untuk itu, berbagai upaya telah kami lakukan untuk memperkenalkan IFEX ke pasar internasional dan upaya tersebut mulai menampakkan hasil yang cukup menggembirakan,” katanya, Selasa (24/10/2017).
Menurutnya, dari tahun ke tahun penyelenggaraan IFEX tersebut HIMKI sebagai penyelenggara menerima feedback yang baik, tidak hanya dari para pemain dan buyers lokal tapi juga yang berasal dari manca negera.
Sementara itu Presiden Direktur Dyandra Promosindo, Daswar Marpaung, mengatakan Dyandra akan terus berkomitmen untuk mendukung HIMKI dalam menyelenggarakan pameran furnitur dan kerajinan berskala internasional itu.
“Kami juga telah melakukan evaluasi pada penyelenggaraan sebelumnya dan berusaha untuk terus meningkatkan kualitas dari penyelenggaraan IFEX 2018,” ujarnya.
Dia menjelaskan IFEX 2018 bertema The Essence of infinite innovation hadir untuk mendorong para pengrajin mebel dan kerajinan agar terus berinovasi dalam produknya serta meningkatkan ekspor komoditas asal Indonesia tersebut.
Apalagi tahun ini, lanjutnya, pemerintah menargetkan nilai ekspor industri mebel meningkat menjadi US$2 milyar. Sehingga penyelenggaraan IFEX dapat menjadi medium yang tepat untuk memperkenalkan produk-produk unggulan Indonesia.