Kabar24.com, CANBERRA - Badan Koordinasi Antar Parlemen (BKSAP) DPR akan meningkatkan peran diplomasi antarparlemen dengan Australia guna membuka peluang ekonomi dan bisnis yang menjanjikan.
Ketua BKSAP DPR Nurhayati Ali Assegaf mengatakan, bahwa kemitraan dagang antara Indonesia dengan Australia selama ini memang masih menguntungkan Australia. Dari nilai neraca perdagangan antara Indonesia dengan Australia yang mencapai US$8,5 miliar pada 2016, sisi surplusnya masih berada di pihak Australia.
"Kami tentu ingin dengan diplomasi parlemen, neraca dagang ini bisa memberi keuntungan juga bagi Indonesia," ujar Nurhayati saat memberi sambutan dalam jamuan makan malam di Kedutaan Besar Indonesia di Australia, Senin (23/10/2017).
Oleh sebab itu, dalam kunjungan kerja ke Australia, Nurhayati menuturkan BKSAP akan melakukan pembicaraan dengan Kementerian Luar Negeri dan Perdagangan Australia.
Selain itu, BKSAP juga melakukan pertemuan dengan Australian Chamber of Commerce and Industry atau Kadin Australia. Dalam pertemuan dengan Kadin Australia, BKSAP akan mendalami sejumlah isu, terutama yang menyangkut keterlibatan pengusaha Australia dalam proses negosiasi perdagangan yang dilakukan oleh Pemerintah Australia dengan para mitranya.
Sebelumnya, Duta Besar Indonesia untuk Australia Y. Kristiarto S. Legowo mengatakan pemerintahan Australia menganut sistem pemerintahan yang anggota parlemen juga merangkap sebagai eksekutif.
Baca Juga
Oleh sebab itu, katanya, pendekatan antarlembaga parlemen menjadi salah satu kunci dalam meningkatkan hubungan bilateral antara Indonesia dengan Australia.
"Komunikasi parlemen dengan parlemen tentu turut membantu dalam membangun hubungan Indonesia dan Australia," ujar Kristiarto saat menyambut delegasi BKSAP DPR di Canberra, Australia.