Kabar24.com, JAKARTA - Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo bukan satu-satunya pejabat TNI yang ditolak berkunjung ke Amerika Serikat.
SIMAK : Reklamasi Teluk Jakarta : Adu Kuat Anies vs Luhut, Siapa Menang?
Sebelum Gatot, ada sejumlah petinggi TNI yang juga pernah ditolak bertandang ke AS. Berikut daftar enam nama petinggi TNI itu:
1.Wiranto
Menteri Koordinator Bidang Hukum, Politik, dan Keamanan RI itu dilarang masuk ke Amerika Serikat pada 15 Januari 2004. Kala itu, ia masih menjabat sebagai Jenderal TNI (Purn) dan calon presiden 2004. Wiranto dituduh terlibat kejahatan perang oleh pengadilan Perserikatan Bangsa Bangsa (PBB). Ia didakwa terlibat tindak kekerasan di Timor-Timur pada 1999.
2.Prabowo Subianto
Bekas Panglima Kostrad, Letjen TNI (Purn) Prabowo Subianto terakhir ke Amerika Serikat pada 1998 atau 1999. Ia tercatat mengajukan visa ke negeri itu pada Maret 2014. Saat itu, Ketua Umum Partai Gerindra itu akan menghadiri wisuda puteranya di sebuah universitas di Boston. AS menolaknya masuk karena Prabowo dianggap terlibat kejahatan perang pada saat pemerintahan
Presiden Soeharto.
3.Zacky Anwar Makarim
Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan) itu juga pernah dicekal masuk Amerika Serikat pada Februari 2014. Kongres Amerika Serikat menilai pimpinan TNI belum diadili menurut kaidah peradilan internasional terkait peristiwa Santa Cruz di Timor Leste pada 12 November 1991.
Baca Juga
4.Sjafrie Sjamsoeddin
Mantan Menteri Pertahanan ini dicekal saat ia masih menjabat sebagai Letjen TNI (Purnawirawan). Ia dilarang masuk saat sedang mendampingi Presiden SBY menghadiri pertemuan kelompok G20 di Pittsburgh, Amerika Serikat pada Oktober 2009. Ia dicekal karena diduga terlibat dalam peristiwa Santa Cruz di Timor Leste pada 12 November 1991.
5.Pramono Edhie Wibowo
Ketua Badan Pembina, Organisasi, Keanggoataan dan Kaderisasi (BP-OKK) DPD Partai Demokrat tersebut dicekal pada Oktober 2009. Saat itu ia menjabat sebagai Mayor Jenderal TNI (Purnawirawan). Ia diduga terlibat kejahatan perang di Timor Leste pada 1999.
Kementerian Luar Negeri RI telah meminta penjelasan kepada Ameriksa Serikat mengenai penolakan ini. Panglima TNI Jenderal Gatot Nurmantyo seharusnya hadir memenuhi undangan pertemuan dengan para panglima angkatan bersenjata se-Asia Pasifik yang berlangsung pada Senin, 23 Oktober 2017.
Dia menjadi tamu dalam Chiefs of Defense Conference on Country Violent Extremist Organization di Washington, DC. Namun, rombongan Gatot yang berjumlah enam orang yang akan bertolak dengan pesawat Emirates EK 357 pada pukul 17.50 dihampiri sejumlah staf Emirates. Mereka mengatakan Gatot dan rombongan tak bisa terbang karena ada larangan masuk dari imigrasi Amerika Serikat (U.S. Customs and Border Protection).