Kabar24.com, JAKARTA – Kongres Partai Komunis mulai digelar hari ini. Agenda politik terbesar di China yang hanya diadakan dua kali dalam satu dekade tersebut diperkirakan akan diwarnai oleh rencana politik partai berkuasa di masa mendatang.
Pertemuan tertutup yang berlangsung selama satu pekan (18-24 Oktober) itu akan berujung pada pemilihan Komite Tetap Politbiro baru yang akan memerintah 1,4 miliar warga China selama setengah dekade berikutnya.
Berdasarkan pertemuan serupa sebelumnya, Presiden Xi Jinping akan membuka kongres ini dengan menyampaikan pidato yang pada dasarnya merupakan sebuah 'laporan kerja' penuh dengan aspirasi.
Sebagian besar pidatonya diperkirakan akan fokus pada pencapaian partai selama masa Xi menjabat. Namun, pembahasannya akan diuraikan untuk petunjuk atau arahan kebijakan, termasuk arah reformasi untuk negara dengan ekonomi terbesar kedua di dunia tersebut.
“Dalam penyusunan laporan kerjanya, Xi secara pribadi memimpin enam forum yang secara langsung mendengarkan saran dari semua pihak,” ujar juru bicara partai Tuo Zhen dalam sebuah konferensi pers, Rabu (18/10/2017).
Sejak mengemban kepemimpinan Partai Komunis pada tahun 2012, Xi telah mengonsolidasikan kekuatan dengan cepat, membui rival-rival politiknya karena korupsi, merestrukturisasi militer, serta menegaskan eksistensi China di panggung dunia.
Fokus pada kongres selanjutnya adalah bagaimana Xi berencana untuk menempatkan perluasan kekuasaannya.
Pertanyaan utama lain termasuk apakah sekutu Xi yang dikenal dengan sikapnya melawan korupsi, Wang Qishan, akan tetap bertahan dan sampai sejauh mana Xi akan mempromosikan sekutu-sekutunya untuk menduduki posisi senior.
Perhatian juga akan tertuju pada langkah-langkah yang dapat memungkinkan Xi bertahan dalam kapasitas kepemimpinan setelah masa jabatan keduanya berakhir pada 2022, termasuk dengan menghidupkan kembali posisi ketua partai, sebuah gelar yang akan membuatnya setara dengan mantan pemimpin China Mao Zedong.
Ukuran penting lain dari kekuatan Xi adalah apakah dia berhasil membuat namanya 'bertahta' dalam konstitusi partai, sekaligus mengangkatnya ke tingkat yang dicatatkan oleh pemimpin-pemimpin sebelumnya.
“China kembali menarik perhatian seluruh dunia. Jawaban atas banyak pertanyaan yang diharapkan oleh masyarakat internasional untuk dipahami akan terungkap,” tulis harian China People's Daily.