Kabar24.com, JAKARTA — Presiden Joko Widodo meminta perguruan tinggi harus dapat merespons kemunculan inovasi disruptif.
Kepala Negara sering menyampaikan tentang perubahan dunia yang sangat cepat, termasuk kecepatan lalu lintas informasi dan perkembangan ilmu pengetahuan. Hadirnya media sosial seperti Facebook, Twitter, dan Instagram, tanpa disadari juga telah memengaruhi kehidupan masyarakat.
“Muncul inovasi-inovasi disruptif dalam hampir semua aspek kehidupan. Oleh sebab itu perguruan tinggi harus mengantisipasi dan memotori inovasi disruptif,” ujar Presiden Jokowi saat Dies Natalis ke-60 Universitas Diponegoro seperti dikutip dalam siaran pers, Selasa (17/10/2017).
Di samping itu, ujarnya, perguruan tinggi juga harus dapat menjawab perubahan dan kebutuhan spesifik saat ini agar sesuai dengan inovasi-inovasi disruptif.
Menurutnya, fakultas atau program studi harus menyesuaikan dengan perkembangan yang terjadi saat ini. Fakultas ekonomi, sebaiknya tidak hanya memiliki jurusan akuntansi, manajemen, dan studi pembangunan, tetapi dengan mendirikan jurusan logistik manajemen atau ritel manajemen.
Terakhir, yang tak kalah pentingnya adalah perguruan tinggi harus berani mengubah metode pembelajaran yang sesuai dengan karakter generasi muda. Mendorong inovasi dan memfasilitasi mahasiswa untuk menjadi pembelajar yang aktif, baik di dalam maupun di luar kelas.
Turut hadir mendampingi Presiden, Menteri Riset Teknologi dan Pendidikan Tinggi M Nasir, Menteri PU dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Teten Masduki, Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo, Rektor Universitas Diponegoro Yos Johan Utama.