Kabar24.com, JAKARTA - Li Ka-Shing’s CK Asset Holdings Ltd. perusahaan milik orang terkaya di Hong Kong Li Ka Shing menjual 75 persen saham kepemilikannya di gedung The Center senilai HK $40,2 miliar atau US$5,15 miliar dan atau setara dengan Rp68, 49 triliun.
Ini sekaligus menjadi rekor penjualan menara perkantoran Hong Kong, demikian Hong Kong Economic Journal melaporkan seperti dikutip Bloomberg.
Kesepakatan tersebut akan diumumkan dalam waktu dekat, tanpa mengatakan dari mana informasi tersebut diperoleh. Beberapa investor domestik juga merupakan bagian dari konsorsium tersebut. Namun hingga kini perwakilan di CK Asset belum memberikan komentar.
Kesepakatan tersebut menjadi sinyal bahwa pasar properti Hong Kong tidak menunjukkan tanda-tanda melambat. LVGEM (China) Real Estate Investment Co pekan lalu mengumumkan pembelian bangunan senilai HK $9 miliar dari Wheelock & Co. yang juga mencatatkan rekor penjualan dengan harga per meter persegi untuk sebuah bangunan komersial di daerah Kwun Tong Hong Kong.
Awal tahun ini, Henderson Land Development Co membayar HK $23,3 miliar untuk lahan komersial pertama yang akan dijual oleh pemerintah di distrik Pusat selama lebih dari 20 tahun.
Untuk CK Asset, yang baru saja mengganti namanya dari CK Property, hasil penjualan akan digunakan untuk mendiversifikasi usaha real estat utamanya. CK Asset dan afiliasi CK Infrastructure Holdings Ltd awal tahun ini setuju untuk membeli pembuat meter pintar Jerman senilai 4,5 miliar euro ($ 5,3 miliar), membangun perluasan infrastruktur dan energi perusahaan.
Properti CK Asset, yang mencakup Cheung Kong Centre dan Hutchison House, tercatat sudah seluas sekitar 17 juta kaki persegi (1,6 juta meter persegi) per Juni, dengan lebih dari 80 persen berlokasi di Hong Kong, menurut perusahaan tersebut.
Bangunan bertingkat 73 di kawasan bisnis Pusat adalah kota kelima tertinggi, menurut Pusat Skyscraper. Gedung pencakar langit Hong Kong menguasai harga sewa tertinggi di dunia, menurut sebuah laporan bulan lalu dari Knight Frank, yang mengatakan bahwa biaya sewa lebih dari empat kali lebih tinggi daripada di Singapura. Pertumbuhan sewa akan terus kuat pada masuknya penyewa daratan China, kata Knight Frank.
Berita yang melibatkan penjualan The Center telah tersiar setidaknya satu tahun terakhir, dengan Hong Kong Economic Journal mengatakan tahun lalu bahwa ICBC Asia mendekati CK Asset tentang membeli saham di menara tersebut seharga HK $ 34,8 miliar. Pada saat itu, ICBC membantah laporan tersebut, dengan mengatakan bahwa pihaknya tidak melakukan pembicaraan atau membeli saham tersebut.