Kabar24.com, JAKARTA—Korban tewas akibat dua ledakan bom di jantung Ibu Kota Mogadishu, Somalia bertambah menjadi 85 orang sekaligus tercatat sebagai korban terbesar sejak terjadi pemberontakan pada 2007.
Presiden Mohamed Abdullahi Farmaajo segera mengumumkan tiga hari berkabung dan meminta para donatur menyumbangkan darah untuk para korban cidera akibat serangan yang terjadi kemarin tersebut.
Sedikitnya 100 orang lainnya mengalami luka-luka sebagaimana dikutip Reuters, Minggu (15/10/2017).
Polisi mengatakan bahwa bom yang dibawa memakai truk tersebut meledak di luar sebuah hotel di persimpangan yang dekat kantor-kantor pemerintahan, restoran, dan kios.
Sejumlah bangunan hancur dan rata dengan tanah akibat ledakan dahsyat tersebut. Sedangkan sejumlah kendaraan terlihat hangus terbakar.
Ledakan kedua berselang dua jam dan menghantam distrik Medina.
Baca Juga
“Jumlah korban tewas mencapai 85 orang. Kami tahu sekitar 100 orang luka-luka,” ujar Mohamed Hussein, seorang petugas kepolisian.
Dia menambahkan bahwa jumlah korban tewas kemungkinan bertambah. Hari ini polisi dan tenaga relawan masih melakukan pembersihan puing-puing bangunan selain mencari kemungkinan korban lainnya.
Mereka juga menemukan belasan mayat pada malam sebelumnya dan polisi menjaga ketat kawasan itu.