Kabar24.com, JAKARTA- Vox Populi Survey menggadangkan empat nama bakal meramaikan dan bersaing ketat dalam pemilihan gubernur di Jawa Timur.
Adapun keempat tokoh itu meliputi Ketua Kamar Dagang dan Industri (Kadin) Jawa Timur La Nyalla Mataliti, Walikota Surabaya Tri Rismaharini, Menteri Sosial Khofifah Indar Parawansa dan Wakil Gubernur Jawa Timur saat ini Syaifullah Yusuf atau Gus Ipul.
“Keempat tokoh ini selalu unggul dari simulasi dengan tokoh-tokoh lainnya yang berpontesi menjadi bakal calon gubernur seperti Nurwiyatno, Nurhayati Assegaf dan Abdullah Azwar Anas,” kata Direktur Eksekutif Vox Populi Survey Ahmad Fikri, Rabu (11/10/2017).
Mencuatnya empat nama tersebut, lanjutnya, diperoleh setelah lembaganya melakukan simulasi pertanyaan terbuka siapa tokoh yang bakal dipilih menjadi orang nomor satu di Jawa Timur jika pemilihan umum dilakukan saat ini juga, kepada 1.225 responden, pada 1-7 Oktober 2017.
Survei, lanjutnya, mengunakan metode multistage random sampling yang didasarkan pada jumlah populasi pemilih di Jawa Timur yang diperkirakan mencapai 32 juta pemilih. Adapun tingkat kepercayaan survei adalah sebasar 95% dan margin of error kurang lebih 2,8%.
Dari total responden, yang memberikan pilihan pada La Nyalla sebesar 26,4% disusul Tri Rismaharini dengan tingkat elektabilitas 21,3%, kemudian Menteri Sosial, Khofifah Indar Parawansa sebesar 20,1% , Syaiffulah Yusuf 14,3%, Bupati Banyuwangi Abdullah Azwar Anas 3,2%, Nurwiyatno 2,1% dan Nurhayati Assegaf 1,8%. adapun 10,8% responden tidak memberikan jawaban.
Baca Juga
“Alasan responden karena La Nyalla dengan punya pengalaman di bidang ekonomi sebagai pengusaha, dan organisasi lainnya semisal Kadin, Hipmi dan PSSI. Kapabilitas ini diyakini bisa memberikan solusi bagi warga Jatim seperti terbukanya lapangan kerja yang lebih luas dan iklim investasi yang kondusif, membuka jaringan pemasaran produk produk Jawa Timur khusus dari sektor UKM ke mancanegara, serta meningkatkan kebutuhan akan ketersedian air bersih, fasilitas pendidikan dan kesehatan,” jelasnya.
Sementara, Risma, paparnya, dipilih karena pengalamanya sebagai PNS, birokrat dan Walikota Surabaya. Hal itu dinilai akan bisa memperbaiki kinerja pemerintahan Jawa Timur yang lebih baik, dan pembangunan inrastruktur di Jawa Timur.
Khofifah Indar Parawansa dipilih karena responden menilai tokoh perempuan Nahdlatul Ulama ini memiliki kemampuan untuk meningkatkan kegiatan kegiatan sosial di masyarakat seperti rehabilitasi sosial, jaminan sosial, pemberdayaan sosial, perlindungan sosial, dan penanganan fakir miskin dan anak jalanan.
Survei yang dilakukan lembaga itu pun menemukan bahwa mayoritas masyarakat Jatim belum mengetahui adanya pelaksanaan Pilgub yang akan berlangsung pada pertengahan tahun depan. Setidaknya 64,3% responden mengaku sebenarnya tidak tahu pesta rakyat itu akan berlangsung dalam waktu yang tidak lama lagi.
“Dalam survei didapati harapan yang paling tinggi dari masyarakat Jawa Timur terhadap gubenur penganti Sukarwo sebanyak 37,2% berharap Gubernur Jawa Timur akan bisa menciptakan iklim usaha yang aman dan meningkat serta menghasilkan pembukaan lapangan kerja baru , fasilitas kesehatan yang terjangkau dan berkualitas sebanyak 20,3%, fasilitas pendidikan 16,2% dan pembangunan Infrastruktur termasuk air bersih yang murah 13,2 persen,” ujarnya.