Bisnis.com, JAKARTA-Riset tentang media perlu terus dikembangkan dengan mempertimbangkan penggunaan sudut-sudut pandang ilmiah yang baru agar karya tersebut menjadi distingtif dan berdampak lebih luas bagi kehidupan masyarakat.
Guru Besar Komunikasi Universitas Indonesia, Ibnu Hamad, mengatakan terdapat beberapa aspek riset yang perlu diperhatikan, diantaranya theoretical rigor (kurangnya teori), dan methodological innovations (inovasi dalam metodologi penelitian),
“Selanjutnya aspek sonceptualization of research related to communication technology atau kerjasama antar peneliti dalam mengkonseptualisasikan teknologi komunikasi,” katanya dalam situs resmi UIN Jakarta, Sabtu (7/10/2017).
Dia menyampaikan hal tersebut dalam acara Kuliah Dosen Tamu bertajuk Trend riset komunikasi di era digital yang diselenggarakan oleh Jurusan Komunikasi dan Penyiaran Islam, Fakultas Ilmu Dakwah dan Komunikasi UIN Jakarta.
Hamad menjelaskan berbagai aspek riset tersebut acapkali menjadi tantangan berat bagi para peneliti. Namun pemenuhan aspek-aspek itu membuat karya tulis ilmiah menjadi distingif.
“Itu yang dapat membuat riset kita nantinya memiliki sudut pandang berbeda. Dan sekarang berdakwah pun dapat lewat digital,” ujarnya.
Sementara itu Kepala Puslitbang Literasi Profesi Kementerian Komunikasi dan Informatika, Gati Gayatri, mengatakan prinsip-prinsip mediamorphosis dan difusi inovasi dapat menjadi sudut pandang untuk melihat perkembangan penelitian tentang internet dan yang terkait dengan media digital dalam komuikasi.
“Sekarang jurnal-jurnal yang berorientasi pada media mempublikasikan hampir setengah dari jurnal artikel terkait dengan media baru digital,” katanya.