Bisnis.com, JAKARTA – Pabrik-pabrik di China kemungkinan akan melanjutkan ekspansinya selama 14 bulan berturut-turut pada September seiring ledakan bangunan sepanjang tahun dan tingginya harga menghasilkan keuntungan yang berlimpah.
Namun demikian, laju pertumbuhan kemungkinan sedikit turun tipis dibandingkan dengan pencapaian Agustus 2017.
Menurut perkiraan rata-rata 24 ekonom yang disurvei oleh Reuters yang dikutip, Kamis (28/9), laporan resmi indeks manufaktur (pruchasing managers index/PMI) China pada September diperkirakan berada pada level 51,5, sedikit turun dari posisi Agustus 51,7. Adapun level 50 masih menunjukkan adanya ekspansi.
Sementara itu ekonom memperkirakan survei aktibitas manufaktur China oleh lembaga swasta, Caixin/Markit Manufacturing Purchasing Managers’ index (PMI), juga diperkirakan menunjukkan adanya pertumbuhan yang lebih lambat meskipun tidak jatuh tajam.
Para ekonom memperkirakan Caixin PMI pada September akan berada pada level 51,5 dari 51,6 pada Agustus. Survei resmi PMI dan Caixin PMI sama-sama akan dipublikasikan pada 30 September mendatang.
Sementara itu seperti dikutip dari Reuters, perusahaan-perusahaan manufaktur China melaporkan adanya pendapatan yang kuat ditopang oleh belanja infrastruktur yang dipimpin oleh pemerintah, harga pabrik yang lebih tinggi, serta pemulihan ekspor.
Adapun pertumbuhan laba pada perusahaan industri China meningkat pada Agustus, dan mencetak laju bulanan tercepat dalam empat tahun seiring tingginya harga komoditas.