Bisnis.com, JAKARTA – Investor Petroselat Ltd, Assera Capital menyatakan mundur dalam proses kepailitan anak usaha PT Sugih Energy Tbk ini.
Dalam suratnya per 22 September, Assera Capital menyebutkan tidak akan melanjutkan proses due diligence atau uji tuntas terhadap Petroselat.
Kurator kepailitan Petroselat (debitur) Jun Cai mengaku telah menerima kabar dari debitur. Pasalnya, surat tersebut ditujukan kepada debitur untuk diteruskan ke kurator.
“Iya benar, Assera Capital sudah mundur tetapi mereka tidak menyebut apa alasannya,” katanya usai rapat kreditur, Senin (25/9/2017).
Aserra Capital merupakan perusahaan investasi pemegang saham minoritas sejumlah perusahaan tambang batu bara di Kalimantan dan beberapa proyek properti di Jakarta dan Bali.
Assera juga tercatat sebagai pemegang saham di PT Apexindo Pratama Duta.
Jun Cai menambahkan masih tersisa satu investor yang akan membantu debitur, yaitu Petro China Selat Panjang Ltd. Proses negoisasi dengan debitur masih berlangsung hingga sekarang.
Petro China merupakan salah satu pemegang saham Petroselat. Namun Petro China bukanlah pemegang saham mayoritas. Oleh karena itu, aksi korporasi untuk menyuntikkan modal memerlukan langkah prosedural.
Seperti diketahui, saham kepemilikan Petroselat Ltd dikuasai oleh PT Sugih Energy Tbk., sebesar 55%. Sementara itu, 45% sisanya dimiliki oleh Petro China Selat Panjang Ltd.
Pihak petroselat dari kantor hukum Aji Wijaya & Co mengakui sedang melakukan perundingan dengan Petro China.
“Kami masih berunding dengan Petro China tetapi kapan jawaban dari mereka tentang investasi, itu di luar kontrol kami,” katanya tanpa menyebutkan nama.
Petroselat Ltd tercatat memiliki total kewajiban sebesar Rp116,89 miliar kepada 45 krediturnya.