Kabar24.com, JAKARTA – Perdana Menteri Inggris Theresa May menggelar pertemuan darurat untuk membahas ledakan di stasiun kereta bawah tanah, Jumat (15/9/2017).
Seperti dilansir Reuters, May dikabarkan akan bertemu dengan Komite Tanggap Darurat Inggris yang dijadwalkan pada Jumat siang waktu setempat.
Sementara itu, May dalam sebuah pernyataan menyatakan duka cita kepada pada korban dalam ledakan tersebut, dan berjanji akan merespon dengan cepat untuk menganganinya.
"Pikiran saya bersama meraka yang yang terluka di Parsons Green dan layanan darurat yang merespons dengan cepat dan berani terhadap dugaan insiden teroris," ujar PM May.
Menteri Luar Negeri Boris Johnson mengatakan bahwa semua orang harus tetap tenang dan melanjutkan kegiatan mereka seperti biasa.
Seperti diketahui, sebuah ledakan terjadi di dalam gerbong kereta di stasiun kereta metro Parsons Green, London. Kepolisian menyebut insiden tersebut sebagai serangan teroris.
Baca Juga
Dalam ledakan ini, sejumlah orang dikabarkan terluka bakar, dan yang lainnya terluka karena terinjak-injak saat melarikan diri. Sedikitnya 22 orang dilarikan ke rumah sakit, namun belum ada laporan mengenai korban kritis atau meninggal dunia.
Polisi belum mengatakan apapun mengenai siapa yang bertanggung jawab di balik ledakan tersebut. Seorang saksi Reuters melihat polisi bersenjata menyisir gerbong kereta di tempat kejadian.
Di lain pihak, Presiden AS Donald Trump langsung merespons insiden ini di akun Twitternya. Trump mengatakan ini adalah serangan oleh seorang pecundang teroris.
"Ini adalah orang-orang sakit dan gila yang berada dalam pemandangan Scotland Yard. Harus proaktif!" kicaunya.
Another attack in London by a loser terrorist.These are sick and demented people who were in the sights of Scotland Yard. Must be proactive!
— Donald J. Trump (@realDonaldTrump) September 15, 2017