Kabar24.com, SINGAPURA – Mantan Juru Bicara Parlemen Singapura, Halimah Yacob, resmi dideklarasikan sebagai presiden wanita pertama di Singapura, Rabu (13/9/2017).
Dikutip dari Reuters, Rabu (13/9/2017), pagi ini Halimah bersama suaminya Mohammed Abdullah Alhabshee berada di Kantor Departemen Pemilihan di Singapura, untuk menyerahkan berkas-berkas nominasi terkait terpilihnya dia menjadi presiden.
Seperti diketahui, untuk memperkuat negara dan kota yang multikultural, Pemerintah Singapura telah menetapkan Presiden berikutnya adalah kandidat dari komunitas minoritas, yakni etnis Melayu.
"Meskipun ini adalah pemilihan yang dicadangkan, saya bukan presiden yang dicadangkan," kata Halimah dalam sebuah pidato di Kantor Departemen Pemilihan.
"Saya adalah presiden untuk semua orang."
Baca Juga
Pengalaman Halimah sebagai juru bicara Parlemen Singapura secara otomatis memenuhi syarat peraturan pencalonan. Dari empat pemohon lainnya, dua di antaranya bukan orang Melayu dan dua lainnya tidak diberi sertifikat kelayakan, menurut Departemen Pemilihan awal pekan ini.
Etnis Melayu terakhir yang memegang kursi kepresidenan adalah Yusof Ishak, yang fotonya menghiasi uang kertas negara tersebut.
Yusof adalah Presiden Singapura tahun 1965-1970, tahun-tahun pertama kemerdekaan Singapura menyusul persatuan yang berumur pendek dengan negara tetangga Malaysia, namun kekuasaan eksekutif terletak pada Lee Kuan Yew, perdana menteri pertama negara tersebut.