Kabar24.com, DENPASAR – Kesuksesan elektronifikasi tol dipengaruhi oleh kerja sama 3 komponen yakni Jasamarga Bali Tol, Perbankan, dan Masyarakat.
Direktur Utama Jasamarga Bali Tol (JBT) Akhmad Tito Karim mengatakan tanpa kerja sama 3 komponen ini maka elektronifikasi tol Bali sebagai pilot project di Indonesia tidak akan berhasil.
Kerja sama yang dilakukan ketiganya ini saling berkelindan dan membutuhkan satu sama lain.
Kata dia, pengelola tol yang telah menyediakan sarana pendukung elektronifikasi harus digunakan masyarakat. Sementara, untuk meningkatkan transaksi non tunai pada masyarakat perlu perbankan yang aktif menyediakan kartu non tunai dan lokasi top up.
Dia mengharapkan, sarana yang telah disiapkan pengelola tol mampu dimanfaatkan dengan baik oleh masyarakat. Begitu pula dengan perbankan, diharapkan dukungannya terus dalam menjual uang elektronik (unik) dan lokasi top up.
“Kita ingin mengajak masyarakat untuk menggunakan unik salah satunya besok (1 Oktober) di tol,” sebutnya, Selasa (12/9/2017) saat mengikuti acara Focus Group Discussion (FGD) Bisnis Indonesia bersama Bank Mandiri.
Baca Juga
Kata dia, masyarakat akan sangat diuntungkan dengan adanya elektronifikasi tol sebab sangat efisien waktu.
Menurutnya, hanya dibutuhkan waktu selama 2 detik jika menggunakan unik dibanding pembayaran tunai yang selama 15 detik.
“Jadi tinggal datang dan sentuhkan,” sebutnya.
Kata dia, elektronifikasi tol merupakan langkah selanjutnya untuk menghadirkan Multi Lane Free Flow (MLFF) atau pembayaran tol tanpa henti.
Dengan MLFF, pengguna jalan tol tidak harus menghentikan kendaraan di gerbang tol.
Nantinya, jika elektronifikasi tol sukses, maka teknologi baru ini akan jadi pekerjaan rumah selanjutnya yang akan dikembangkan.
“Nantinya tidak ada lagi gerbang tol tapi berupa gawang dan setiap orang yang lewat tidak perlu berhenti,” sebutnya.