Kabar24.com,JAKARTA- Dalam dua minggu terakhir jumlah pengungsi Rohingya yang kabur dari Myanmar dan mencari suaka di Bangladesh diperkirakan mencapai 270 ribu orang.
Para pengungsi menuju dua kamp pengungsian di Bangladesh yang menurut Badan Pengungsi PBB UNHCR saat ini sudah penuh sesak.
Perpindahan besar-besaran etnis minoritas Rohingya dipicu serangan para gerilyawan pada 25 Agustus lalu yang disambut dengan serangan balik militer
"Dua kamp militer di Cox's Bazar di Tenggara Bangladesh -yang sebelumnya menjadi rumah bagi hampir 34.000 pengungsi Rohingya-saat ini sudah penuh sesak. Jumlah penghuninya meningkat lebih dari dua kali lipat dalam dua minggu dengan jumlah lebih dari 70.000. Kebutuhan akan lahan dan tempat berlindung sangat mendesak," kata UNHCR seperti dikutip dari Reuters, Jumat (8/9/2017).
Sebagian besar dari pengungsi tersebut adalah wanita, termasuk ibu dengan bayi yang baru lahir dan keluarga yang memiliki anak. Keadaan mereka tampak memprihatinkan, lelah, lapar, dan sangat membutuhkan tempat untuk berlindung.
PBB sendiri memprediksi jumlah pengungsi akan mencapai 300 ribu, meningkat dari prediksi sebelumnya sebesar 120 ribu.
Baca Juga
Internal Organization of Migration menyebutkan prediksi para pendatang baru meningkat salah satunya karena dalam tinjauan yang dilakukan pada 6 September ketika para pekerja kemanusiaan mengunjungi lebih banyak lokasi, mereka menemukan 75.000 pendatang baru di sembilan lokasi.
"Karena kebanyakan pengungsi Rohingya datang dengan berjalan kaki, kebanyakan dari mereka melewati hutan dan gunung selama beberapa hari. Sementara ribuan lainnya mengarungi lautan yang jauh dan berisiko melintasi Teluk Benggala, " kata UNHCR.
Sedikitnya 300 kapal kecil tiba di Cox's Bazar pada Rabu.