Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Pemerintah Harus Ambil Peran Hentikan Kekejaman Atas Etnis Rohingya

Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak Pemerintahan Jokowi-JK bertindak lebih dalam menyikapi tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.
Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) didampingi Menlu Retno Marsudi (kiri) menerima kunjungan Asisten Menlu Urusan Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Amerika Serikat Anne C. Richard (kedua kanan) di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (3/6)./Antara-Yudhi Mahatma
Wapres Jusuf Kalla (kedua kiri) didampingi Menlu Retno Marsudi (kiri) menerima kunjungan Asisten Menlu Urusan Kependudukan, Pengungsi, dan Migrasi Amerika Serikat Anne C. Richard (kedua kanan) di Kantor Wapres, Jakarta, Rabu (3/6)./Antara-Yudhi Mahatma

Bisnis.com,JAKARTA - Wakil Ketua DPR Fahri Hamzah mendesak Pemerintahan Jokowi-JK bertindak lebih dalam menyikapi tragedi kemanusiaan terhadap etnis Rohingya.

Menurutnya, kekejaman militer yang berkuasa di Myanmar terhadap etnis Rohingya harus dihentikan dan Indonesia bisa menggunakan pengaruhnya untuk itu. Apalagi Indonesia merupakan salah satu negara yang menjadi anggota dari berbagai organisasi negara kawasan Asia dan dunia.

"Gunakanlah forum-forum dunia, ASEAN, OKI atau PBB untuk meminta ketegasan agar pembantaian terhadap etnis Rohingya dihentikan. Sebab jika secara regional,  akan tidak bisa dihentikan. Karena jika cara regional pembantaian tidak bisa dihentikan,  inilah bibit penyakit yang bisa menjalar," kata Fahri dalam pernyataan pernya kepada wartawan di Jakarta, Jumat (1/9/2017).

Dia menambahkan, sebenarnya pemerintah Indonesia sudah melakukan banyak hal kepada Myanmar. Di era pemerintahan SBY misalnya secara khusus, pemerintah telah melakukan upaya penuh untuk menarik Myanmar menjadi negara yang menjunjung tinggi-nilai demokrasi dalam melaksanakan pemilu setelah rezim militer berkuasa begitu lama di negara tersebut.

Begitu juga dengan pemerintah Jokowi-JK yang lebih mengutamakan misi kemanusiaan kepada etnis Rohingya. Namun, pertumpahan darah dan pembantaian yang menjurus ke genosida terus terjadi kepada etnis Rohingya.

"Kita tidak saja menyaksikan peristiwa mengerikan yang dialami etnis Rohingya lewat viral meme dan video pendek di media sosial tapi juga dari berita dati kantor berita resmi," ujar Fahri.

Secara pribadi, Fahri mengutuk tindakan tak berprikemanusiaan yang dilakukan rezim militer Myanmar di tengah upaya mewujudkan demokrasi.

"Kita memang ingin menjaga demokrasi Myanmar yang telah berjalan di tengah keinginan segelintir elite militer untuk kembali tetapi justru nyawa manusia tak berdosa jauh lebih mahal dari apapun," katanya.

Dia menegaskan, tindakan pengusiran dan pembantaian etnis Rohingya sangat bertentangan dengan nilai-nilai Pancasila.

Oleh karena itu menurut Fahri atas nama Pancasila dan rakyat Indonesia, pemerintah harus bertindak lebih untuk menghentikan pembantaian terhadap etnis Rohingya.


Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News dan WA Channel

Topik

Konten Premium

Dapatkan informasi komprehensif di Bisnis.com yang diolah secara mendalam untuk menavigasi bisnis Anda. Silakan login untuk menikmati artikel Konten Premium.

Artikel Terkait

Berita Lainnya

Berita Terbaru

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

# Hot Topic

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Rekomendasi Kami

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Foto

Nyaman tanpa iklan. Langganan BisnisPro

Scan QR Code Bisnis Indonesia e-paper